Mahkamah Konstitusi (MK) sudah menerima surat resmi dari Akil Mochtar mengenai pengunduran dirinya sebagai Ketua MK. Surat pengunduran diri itu dikonfirmasi Wakil Ketua MK Hamdan Zoelva.
"Akil mengajukan pengunduran diri," kata Hamdan dalam konferensi pers di Gedung MK, Jakarta, Minggu (6/10/2013).
Dalam surat yang tertulis pada 3 Oktober itu, Akil Mochtar menuturkan kronologi peristiwa yang menimpa dirinya. Saat itu, sebelum menerima tamu ia baru selesai mandi dan mengobrol dengan sang istri.
"Saya diberitahu ada tamu oleh penjaga rumah kediaman. Saya menuju ke pintu mau membuka pintu lalu ada ketukan, dan pintu saya buka, dan pintu saya buka, dan ada petugas dari KPK memperkenalkan diri dengan mengatakan ada 2 orang lagi duduk di teras halaman depan," kata Akil dalam surat tersebut.
Setelah itu, Akil diminta menyaksikan tamu tersebut. "Saya hanya kenal dengan Chairun Nisa, yang pernah SMS beberapa waktu lalu mau bertamu ke rumah," imbuhnya.
Ketika ia menyaksikan 2 orang itu digeledah KPK, ia melihat laki-laki yang tidak dikenal itu didapati beberapa amplop, sedangkan dari Chairun Nisa hanya didapati beberapa buah HP. Sedangkan satu orang lagi laki-laki, dia tidak pernah melihat yang katanya menunggu di mobil.
Â
"Saya merasa saya tidak pernah tertangkap tangan!" tegas Akil. (Alv/Ali)
"Akil mengajukan pengunduran diri," kata Hamdan dalam konferensi pers di Gedung MK, Jakarta, Minggu (6/10/2013).
Dalam surat yang tertulis pada 3 Oktober itu, Akil Mochtar menuturkan kronologi peristiwa yang menimpa dirinya. Saat itu, sebelum menerima tamu ia baru selesai mandi dan mengobrol dengan sang istri.
"Saya diberitahu ada tamu oleh penjaga rumah kediaman. Saya menuju ke pintu mau membuka pintu lalu ada ketukan, dan pintu saya buka, dan pintu saya buka, dan ada petugas dari KPK memperkenalkan diri dengan mengatakan ada 2 orang lagi duduk di teras halaman depan," kata Akil dalam surat tersebut.
Setelah itu, Akil diminta menyaksikan tamu tersebut. "Saya hanya kenal dengan Chairun Nisa, yang pernah SMS beberapa waktu lalu mau bertamu ke rumah," imbuhnya.
Ketika ia menyaksikan 2 orang itu digeledah KPK, ia melihat laki-laki yang tidak dikenal itu didapati beberapa amplop, sedangkan dari Chairun Nisa hanya didapati beberapa buah HP. Sedangkan satu orang lagi laki-laki, dia tidak pernah melihat yang katanya menunggu di mobil.
Â
"Saya merasa saya tidak pernah tertangkap tangan!" tegas Akil. (Alv/Ali)