RN (18) alias Rio alias Tompel, Pelajar STM 1 Boedi Utomo yang menjadi tersangka penyiraman air keras ke dalam bus PPD 213 jurusan Kampung Melayu-Grogol, mengaku tidak sendirian melakukan aksi.
Ia dibantu 4 temannya dari sekolah yang sama. "Saya berempat, tapi yang nyiramin air keras itu saya," kata RN di Polres Jakarta Timur sambil menangis, Senin (7/10/2013).
Ketika ditanya siapa saja nama ke 4 temannya tersebut, RN tak menjawabnya. RN mengatakan, melakukan penyiraman air keras karena balas dendam. Dia mengaku pernah menjadi korban penyiraman air keras satu tahun silam.
"Saya dendam karena waktu itu saya pernah disiram pakai air keras di dalam angkot di daerah Matraman. Saya siram kemarin spontan saja, nggak tahu kalau penumpang kena. Sebenarnya sasaran anak sekolah, cuma salah sasaran juga," ujarnya.
RN memaparkan, menyiramkan air keras tersebut dilakukan sekali melalui pintu depan bus. "Sekali nyiram doang pakai botol minuman. Nyiramnya sebatas pintu depan doang, nggak sampai ke belakang," paparnya.
Sekitar satu jam sebelumnya, Kapolres Jakarta Timur Kombes Pol Mulyadi Kaharni menyatakan, timnya sedang memburu teman RN yang jumlahnya 5 orang. "Tersangka dibantu temannya berjumlah 5 orang yang sekarang DPO, mereka satu sekolah yang sama," kata Mulyadi.
Mulyadi menyatakan, pihaknya sudah mengantongi ciri-ciri dan alamat ke 5 teman RN. "Kita sudah bekerja sama dengan pihak sekolah dan keluarga ke 5 teman RN. Tapi tim kita tetap memburunya," ucap Mulyadi. (Mvi/Yus)
Ia dibantu 4 temannya dari sekolah yang sama. "Saya berempat, tapi yang nyiramin air keras itu saya," kata RN di Polres Jakarta Timur sambil menangis, Senin (7/10/2013).
Ketika ditanya siapa saja nama ke 4 temannya tersebut, RN tak menjawabnya. RN mengatakan, melakukan penyiraman air keras karena balas dendam. Dia mengaku pernah menjadi korban penyiraman air keras satu tahun silam.
"Saya dendam karena waktu itu saya pernah disiram pakai air keras di dalam angkot di daerah Matraman. Saya siram kemarin spontan saja, nggak tahu kalau penumpang kena. Sebenarnya sasaran anak sekolah, cuma salah sasaran juga," ujarnya.
RN memaparkan, menyiramkan air keras tersebut dilakukan sekali melalui pintu depan bus. "Sekali nyiram doang pakai botol minuman. Nyiramnya sebatas pintu depan doang, nggak sampai ke belakang," paparnya.
Sekitar satu jam sebelumnya, Kapolres Jakarta Timur Kombes Pol Mulyadi Kaharni menyatakan, timnya sedang memburu teman RN yang jumlahnya 5 orang. "Tersangka dibantu temannya berjumlah 5 orang yang sekarang DPO, mereka satu sekolah yang sama," kata Mulyadi.
Mulyadi menyatakan, pihaknya sudah mengantongi ciri-ciri dan alamat ke 5 teman RN. "Kita sudah bekerja sama dengan pihak sekolah dan keluarga ke 5 teman RN. Tapi tim kita tetap memburunya," ucap Mulyadi. (Mvi/Yus)