Ketua Mahkamah Konstitusi nonaktif Akil Mochtar dinyatakan negatif hasil laboratorium urin dan rambut atas penggunaan narkoba. Namun Badan Narkotika Nasional (BNN) terus menelusuri asal usul 4 linting ganja, 2 pil metamphetamine dan sebuah obat kuat yang ditemukan di laci meja kantor Akil saat pemeriksaan tim penyidik KPK.
"Kami akan lakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai asal-usul narkoba tersebut, kenapa ada di ruangan kerjanya, siapa pemiliknya, dari mana didapat, itu yang akan kami selidiki," kata Kabag Humas BNN, Kombes Pol Sumirat Dwiyanto, di Gedung BNN, Cawang, Jakarta, Selasa (8/10/2013).
Selain itu pihaknya juga tengah menyelidiki kepemilikan narkoba, dan mencari pihak lain yang terlibat dalam pengedaran narkoba di MK. "Ada kemungkinan barang itu milik siapa, termasuk siapa yang mengedarkan atau dia terlibat peredaran apa tidak," tegas Sumirat.
Namun, Sumirat belum mengambil langkah tentang keberadaan barang narkoba tersebut di dalam ruang Ketua MK lantai 15 gedung MK tempat Akil berkantor. "Langkah ini masih panjang mengenai kepemilikan barang bukti tersebut, diperlukan penyelidikan lebih lanjut," ungkap dia.
Maka itu, imbuh Sumirat, BNN berencana akan melakukan rekonstruksi ulang penggeledahan ruang kerja Akil, yang dilakukan petugas KPK pada Kamis 3 Oktober lalu. Rekontruksi dilakukan setelah BNN meriksa saksi-saksi untuk dimintaikan keterangannya yang kira-kira mengetahui keberadaan narkotika tersebuta. (Rmn)
"Kami akan lakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai asal-usul narkoba tersebut, kenapa ada di ruangan kerjanya, siapa pemiliknya, dari mana didapat, itu yang akan kami selidiki," kata Kabag Humas BNN, Kombes Pol Sumirat Dwiyanto, di Gedung BNN, Cawang, Jakarta, Selasa (8/10/2013).
Selain itu pihaknya juga tengah menyelidiki kepemilikan narkoba, dan mencari pihak lain yang terlibat dalam pengedaran narkoba di MK. "Ada kemungkinan barang itu milik siapa, termasuk siapa yang mengedarkan atau dia terlibat peredaran apa tidak," tegas Sumirat.
Namun, Sumirat belum mengambil langkah tentang keberadaan barang narkoba tersebut di dalam ruang Ketua MK lantai 15 gedung MK tempat Akil berkantor. "Langkah ini masih panjang mengenai kepemilikan barang bukti tersebut, diperlukan penyelidikan lebih lanjut," ungkap dia.
Maka itu, imbuh Sumirat, BNN berencana akan melakukan rekonstruksi ulang penggeledahan ruang kerja Akil, yang dilakukan petugas KPK pada Kamis 3 Oktober lalu. Rekontruksi dilakukan setelah BNN meriksa saksi-saksi untuk dimintaikan keterangannya yang kira-kira mengetahui keberadaan narkotika tersebuta. (Rmn)