Sukses

Serba Serbi Pemilu 2004 dalam Karikatur

Para kartunis menampilkan berbagai cerita berkaitan dengan Pemilihan Umum 2004. Antara lain soal politik uang, politikus busuk, dan ijazah palsu. Pameran dibuka dengan sebuah diskusi para kartunis.

Liputan6.com, Jakarta: Sebanyak 25 kartunis berpameran di Gedung The Habibie Center, Jalan Kemang Selatan Nomor 98, Jakarta Selatan, baru-baru ini. Mereka mengusung tema Peran Karikatur sebagai Media Kritik Pemilu 2004. Secara keseluruhan ada 150 karikatur dari kelompok kartunis Kaliwungu-Kokkang dipamerkan [baca: Pemilu 2004 di Mata Karikatur].

Para kartunis menampilkan berbagai cerita berkaitan dengan Pemilihan Umum 2004. Antara lain soal politik uang, politikus busuk, dan ijazah palsu. Tak heran Pemilu yang identik persaingan keras antar partai politik menjadi sebuah tontonan lucu dalam pameran karikatur ini.

Tampilan karikatur ada juga yang menyinggung tentang kerakusan dan tipu daya para calon anggota legislatif. Mereka saat ini tengah menghitung peluang untuk benar-benar menjadi anggota legislatif. Ada pula gambar kebingungan para pemilih karena peristiwa ritual lima tahunan ini polanya berubah dibanding sebelumnya. Karikatur kebingungan seorang suami bila sang istri menjadi caleg juga dipamerkan.

Pameran karikatur ini juga dimulai dengan sebuah diskusi. Tampil sebagai narasumber adalah Itos Boedy Santoso (Ketua Umum Kokkang) dan Pramono (kartunis Sinar Harapan). Diskusi dibuka oleh Ketua The Habibie Center, Muladi.(ULF/Frans Ambudi dan Agung Nugroho)