Kasus korupsi yang melibatkan anggota DPR dari Fraksi Golkar, Chairun Nisa meninggalkan kekecewaan mendalam di kalangan partai berlambang beringin. Bahkan, politisi senior Partai Golkar, Muladi, mengusulkan pemecatan langsung terhadap anggota Dewan yang bermasalah.
"Saya usul anggota DPR yang seperti itu kita pecat saja langsung," ungkap Muladi di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/10/2013).
Muladi mengatakan, kasus suap yang juga menyeret nama Ketua Mahkamah Konstitusi non-aktif, Akil Mochtar, merupakan pencemaran nama baik terhadap partainya. "Kita kecewa, karena ini telah mencemarkan nama baik Golkar dan hancukan pilar demokrasi. Orang Golkar malu dan kecewa," tegasnya.
Ketika ditanyakan apakah Golkar akan memberikan bantuan hukum untuk Chairun Nisa, mantan Menteri Kehakiman ini mengaku saat ini hal itu sulit untuk dilakukan. "Terus terang sulit beri bantuan hukum," tegasnya.
Seperti diketahui, Chairun Nisa ditangkap dalam operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi bersamaan dengan penangkapan Akil Mochtar terkait dugaan suap dalam sengketa pilkada di MK. (Ado/Yus)
"Saya usul anggota DPR yang seperti itu kita pecat saja langsung," ungkap Muladi di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/10/2013).
Muladi mengatakan, kasus suap yang juga menyeret nama Ketua Mahkamah Konstitusi non-aktif, Akil Mochtar, merupakan pencemaran nama baik terhadap partainya. "Kita kecewa, karena ini telah mencemarkan nama baik Golkar dan hancukan pilar demokrasi. Orang Golkar malu dan kecewa," tegasnya.
Ketika ditanyakan apakah Golkar akan memberikan bantuan hukum untuk Chairun Nisa, mantan Menteri Kehakiman ini mengaku saat ini hal itu sulit untuk dilakukan. "Terus terang sulit beri bantuan hukum," tegasnya.
Seperti diketahui, Chairun Nisa ditangkap dalam operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi bersamaan dengan penangkapan Akil Mochtar terkait dugaan suap dalam sengketa pilkada di MK. (Ado/Yus)