Serius memberantas geng motor yang beranggotakan siswa di Pekanbaru, Polresta Pekanbaru segera mencanangkan penggunaan sepeda dan bus sekolah wilayah hukumnya.
"Kami galakkan sepeda. Kami juga sarankan pada DPR untuk adakan bus sekolah," kata Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Ginanjar saat menerima kunjungan wartawan Press Tour Mabes Polri di kantornya, Riau, Rabu (9/10/2013).
Menurutnya, rencana untuk pengadaan bis sekolah tersebut tidak akan terhalang biaya pengadaan. "Sebab APBD kita itu termasuk yang terbesar, sekitar Rp 8 miliar," jelasnya.
Sementara itu, Ginanjar mengatakan penggunaan sepeda gowes dan bus sekolah bermula dari protes orang tua siswa yang anaknya naik motor namun belum cukup umur berdasarkan peraturan.
"Kami beri pengertian usia naik motor yang belum cukup, kami sarankan orang tua untuk antar anak ke sekolah. Tapi orang tuanya bilang mereka kerja, tidak bisa antar, jadi ya susah juga," ujar Ginanjar.
Tidak hanya kedua hal itu, pria berpangkat melati tiga itu juga tengah menyiapkan lapangan seluas 28 hektar untuk 'anak motor' tersebut. (Tfq/Tnt)
"Kami galakkan sepeda. Kami juga sarankan pada DPR untuk adakan bus sekolah," kata Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Ginanjar saat menerima kunjungan wartawan Press Tour Mabes Polri di kantornya, Riau, Rabu (9/10/2013).
Menurutnya, rencana untuk pengadaan bis sekolah tersebut tidak akan terhalang biaya pengadaan. "Sebab APBD kita itu termasuk yang terbesar, sekitar Rp 8 miliar," jelasnya.
Sementara itu, Ginanjar mengatakan penggunaan sepeda gowes dan bus sekolah bermula dari protes orang tua siswa yang anaknya naik motor namun belum cukup umur berdasarkan peraturan.
"Kami beri pengertian usia naik motor yang belum cukup, kami sarankan orang tua untuk antar anak ke sekolah. Tapi orang tuanya bilang mereka kerja, tidak bisa antar, jadi ya susah juga," ujar Ginanjar.
Tidak hanya kedua hal itu, pria berpangkat melati tiga itu juga tengah menyiapkan lapangan seluas 28 hektar untuk 'anak motor' tersebut. (Tfq/Tnt)