Sukses

Bantuan Kemanusiaan untuk Nabire Berdatangan

Jepang memberi bantuan darurat senilai 13 juta Yen atau sekitar Rp 1 miliar dalam bentuk generator, tenda, dan selimut. Sarana telekomunikasi yang sempat terganggu bisa berfungsi kembali.

Liputan6.com, Nabire: Bantuan kemanusiaan untuk korban gempa di Nabire, Papua, mulai mengalir dari dalam dan luar negeri. Departemen sosial menjamin para korban tidak akan kekurangan pangan setelah mengirimkan 50 ton beras, pakaian, selimut, peralatan dapur, dan sejumlah tenda untuk keperluan evakuasi. Sedangkan Palang Merah Indonesia dan PT Freeport memberikan makanan, obat-obatan, dan generator listrik.

Pemerintah Jepang juga menyiapkan bantuan darurat senilai 13 juta Yen atau sekitar Rp 1 miliar dalam bentuk generator, tenda, dan selimut. Perserikatan Bangsa-Bangsa meminta lembaga-lembaga kemanusiaan internasional untuk membantu meringankan beban Pemerintah Indonesia atas peristiwa yang merenggut 29 jiwa ini [baca: PBB Menyerukan Bantuan Kemanusiaan bagi Nabire].

Bupati Nabire Anselmus Petrus Youw mengatakan, telah menyalurkan bantuan dari pemerintah provinsi, WHO, dan UNICEF. Sementara rumah sakit kesulitan menangani ratusan korban yang dirawat karena kekurangan obat-obatan malaria, diare, antibiotik, dan infus. Perbaikan prasarana yang rusak selesai dalam sepekan. "Kami belum bisa membetulkan jalan-jalan yang rusak karena akan ada gempa susulan," ujar Anselmus saat dihubungi lewat telepon, Senin (9/2) siang.

Bantuan pangan memang telah disalurkan ke sejumlah posko penampungan pengungsi seperti di Lapangan Persinab. Sementara hampir seluruh warga Kota Nabire kini tinggal di tenda-tenda darurat yang dianggap aman. Gempa susulan kemarin petang membatalkan upaya menghidupkan aliran listrik. Sarana telekomunikasi yang sempat terganggu bisa berfungsi kembali.(COK/Ruba`i Kadir)
    Video Terkini