Sukses

Polisi: Kakek Meninggal Tak Terkait Kericuhan Antre Daging

Kematian seorang kakek pada kegiatan pembagian daging kurban di Masjid Istiqlal tidak terkait dengan kericuhan.

Kepala Bagian Operasional Polres Jakarta Pusat, AKB Apollo Sinambela menegaskan, kematian seorang kakek pada kegiatan pembagian daging kurban di Masjid Istiqlal tidak terkait dengan kericuhan saat mengantre.

"Yang meninggal tidak ada hubungan dengan kericuhan. Terjatuh, pas dibawa ke rumah sakit ternyata sudah meninggal," ujarnya usai mengamankan pembagian daging, Rabu (16/10/2013).

Ia mengungkapkan, korban yang dipastikan meninggal hanya 1 orang kakek, yakni berjenis kelamin laki-laki dan berumur sekitar 60 tahun. Awalnya, tambah Apollo, ketika berjalan di antrean laki-laki, kakek tersebut tiba-tiba terjatuh. Saat diamankan, wajah sang kakek terlihat membiru. Petugas pun langsung membawa warga Sawah Besar itu ke Rumah Sakit Cipto Mangungkusumo (RSCM).

"Di rumah sakit ternyata sudah mati. Belum tahu identitasnya. Tapi Keluarga sudah ada. Kita belum bisa pastikan penyebab kematian. Kemungkinan jantung. Kita masih menunggu dari RSCM," tuturnya.

Selain itu, menurutnya, ada sekitar 9 orang warga lainnya yang sempat pingsan ketika berebut masuk di antrean. Mayoritas warga tersebut adalah perempuan. Namun, lanjut Apollo, saat ini mereka sudah dapat ditangani oleh petugas medis RSCM dan bahkan sudah siuman.

Sementara, Kapolsek Sawah Besar, Kompol Shinto Silitonga, mengatakan kejadian ricuh terjadi setelah salat subuh sekitar pukul 05.30 WIB dan warga yang tewas tersebut diperkirakan terjatuh pada pukul 4.30 WIB ketika berdesak-desakan antrean.

"Wajahnya biru. Yang pingsan lainnya ada 8 atau 9 orang lagi. Semua dibawa ke rumah sakit," jelas Shinto. (Riz)