Sukses

Akil Bantah Bertemu Ratu Atut dan Adiknya di Singapura

"Pak Akil bilang, dia tidak pernah bertemu di Singapura," ujar kuasa hukum Akil, Otto Hasibuan.

Ketua nonaktif Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar mengaku tidak pernah bertemu di Singapura dengan Gubernur Banten Ratu Atut Chosyah dan adiknya, Tubagus Chaery Wardana alis Wawan, beberapa hari sebelum penyidik KPK menangkapnya Rabu 2 Oktober lalu.

Demikian diakui Akil melalui kuasa hukumnya, Otto Hasibuan. Melalui Otto, Akil bahkan tidak mengetahui jika Atut dan Wawan berada di Singapura saat dirinya di sana.

"Pak Akil bilang, dia tidak pernah bertemu di Singapura. Jadi kalau memang ada fakta-fakta secara insiden, bisa saja kan. Kita pergi ke sana, mungkin yang lain ada di sana, itu mungkin. Bisa saja waktunya sama tapi yang pasti tidak ada mereka melakukan pertemuan," ujar Otto Hasibuan di gedung KPK, Jakarta, Rabu (16/10/2014).

Kata Otto, kliennya memang kerap pergi ke negeri yang berbatasan langsung dengan Pulau Batam itu untuk keperluan berobat dan melalukan perjalanan dinas.

"Dia kan bawa ajudannya, dan perjalanannya resmi untuk berobat, jadi pertama kali dia berobat, kemudian check-up kedua kalinya," kata Otto.

Dari informasi yang beredar, Akil diketahui berada di Singapura pada Sabtu 21 September 2013. Pada hari yang sama, diketahui Atut dan Wawan berada di negeri yang sama.

Pada kasus ini, KPK telah menetapkan Akil sebagai tersangka terkait dugaan menerima suap pengyurusan sengketa Pilkada Lebak, Banten dan Gunung Mas, Kalimantan Tengah.

Untuk kasus Lebak, KPK juga menetapkan Wawan sebagai tersangka terkiat dugaan menyuap Akil melalui seorang pengacara yang juga sudah ditahan oleh KPK, Susi Tur Andayani. (Rmn/Yus)