Sukses

Mengapa Aksi Pembunuhan Berencana Holly Angela Berantakan?

Holly Angela memang tewas. Namun rencana pembunuhan yang telah disusun kelima pelaku sejak Agustus 2013 bisa dibilang gagal dan berantakan.

Holly Angela memang tewas. Namun rencana pembunuhan yang telah disusun kelima pelaku sejak Agustus 2013 bisa dibilang gagal total dan berantakan. Bahkan satu pelaku yakni El Riski (H) turut tewas dalam upaya eksekusi. Mengapa ini bisa terjadi?

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto menilai, kegagalan pembunuhan berencana itu terjadi karena andil orangtua angkat Holly. Sesaat sebelum memasuki kamar yang bakal menjadi lokasi pembunuhannya, telepon berdering dan terus tersambung hingga detik-detik eksekusi tiba.

"Saat itu Holly memang baru pulang dari Cibubur, ke tempat ibu angkatnya yang mengecek apakah dia (Holly) sudah sampai," kata Rikwanto di Jakarta, Kamis (17/10/2013).

Rikwanto menjelaskan, para pelaku telah mengetahui Holly akan datang saat malam kejadian, 30 September 2013, sekitar pukul 23.30 WIB. Istri kedua auditor BPK nonaktif Gatot Supiartono itu diikuti tersangka Abdul Latief dari lantai dasar ke lantai 9.

"Jadi sebelum Holly naik, tersangka sudah bagi tugas. R (Rusdi yang kini DPO) dan H (Haris alias El Riski, meninggal dunia) sudah ada di kamar Holly. Rencananya pas Holly masuk, langsung akan dibekap, dicekik," paparnya.

Namun situasi yang tidak diduga terjadi, orangtua angkat Holly menelpon. "Pas Holly masuk kamar, telepon itu masih tersambung, jadi ibunya mendengar Holly sedang terancam," ungkapnya.

Ibu angkat Holly lantas menelepon teman-teman Holly dan pihak keamanan apartemen untuk mengecek suara gaduh di dalam kamar apartemen. "Saat dicek itulah, ada saling dorong tersangka dengan security," ujarnya.

"Satu tersangka R kabur duluan ke kamar lantai 8 dan H ini berusaha kabur ke kamar sebelah pakai handuk, tapi jatuh dan gagal," imbuhnya.

Polisi telah menangkap 3 tersangka, yakni Surya Hakim dan Abdul Latief sebagai eksekutor, serta Gatot Supiartono sebagai orang yang membayar kelima pelaku untuk membunuh Holly.

Sementara itu, orangtua angkat Holly batal menjalani pemeriksaan subdit V Jatanras Direktorat Reskrimum Polda Metro Jaya, hari ini. "Ya (sebelumnya akan hari ini), tapi tidak jadi," pungkas Rikwanto. (Ndy/Yus)