Mulai hari ini Andi Mallarangeng akan menjalani hari-harinya di dalam tahanan. Tersangka korupsi proyek Hambalang itu tampaknya sadar di dalam tahanan akan sepi dan sangatlah membosankan. Sehingga, dia meminta adiknya untuk membawakannya sebuah buku untuk dibaca.
"Ini tadi dia pesan minta bukunya Dan Brown berjudul Inferno. Semoga saya bisa mengirim buku tersebut, jadi dia bisa membaca buku tersebut malam ini di dalam sel," kata adik Andi, Rizal Mallarangeng di gedung KPK, Jakarta, kamis (17/10/2013).
Inferno bisa juga berarti neraka, merupakan salah satu karya besar Dan Brown. Seperti novel-novel sebelumnya, buku yang satu ini juga menuai protes. Kali ini datang dari warga Manila, Filipina. Karena tokoh dalam novel itu, Robert Langdon menyebut Manila sebagai pintu menuju neraka.
Lepas dari isi buku 'neraka' itu, Rizal mengaku keluarga mantan Menteri Pemuda dan Olahraga itu menerima penahanan ini dengan besar hati. Sebab, Andi dan keluarganya ingin kasus ini tidak terus berlarut-larut.
"Semua ini kita terima dengan besar hati, dengan harapan bahwa kasusnya cepat selesai. Dan kita butuh pengadilan yang semakin cepat, fair, untuk membuktikan bahwa Andi Mallarangeng tidak bersalah," tambah Rizal.
Meski demikian, Rizal menambahkan, pihak keluarga tetap yakin Andi Mallarangeng tidak bersalah dalam kasus ini. Tidak ada dasar hukum yang kuat untuk menjerat Andi. Sehingga KPK telah menahan orang yang tidak bersalah.
"Saya justru sangat ingin tahu, dasar dakwaan dari KPK nanti di pengadilan. Kita akan membela diri sebaik mungkin dan nanti kita akan serahkan kepada bapak-bapak hakim untuk memutuskan seadil-adilnya," tutur Rizal. (Eks/Ism)
"Ini tadi dia pesan minta bukunya Dan Brown berjudul Inferno. Semoga saya bisa mengirim buku tersebut, jadi dia bisa membaca buku tersebut malam ini di dalam sel," kata adik Andi, Rizal Mallarangeng di gedung KPK, Jakarta, kamis (17/10/2013).
Inferno bisa juga berarti neraka, merupakan salah satu karya besar Dan Brown. Seperti novel-novel sebelumnya, buku yang satu ini juga menuai protes. Kali ini datang dari warga Manila, Filipina. Karena tokoh dalam novel itu, Robert Langdon menyebut Manila sebagai pintu menuju neraka.
Lepas dari isi buku 'neraka' itu, Rizal mengaku keluarga mantan Menteri Pemuda dan Olahraga itu menerima penahanan ini dengan besar hati. Sebab, Andi dan keluarganya ingin kasus ini tidak terus berlarut-larut.
"Semua ini kita terima dengan besar hati, dengan harapan bahwa kasusnya cepat selesai. Dan kita butuh pengadilan yang semakin cepat, fair, untuk membuktikan bahwa Andi Mallarangeng tidak bersalah," tambah Rizal.
Meski demikian, Rizal menambahkan, pihak keluarga tetap yakin Andi Mallarangeng tidak bersalah dalam kasus ini. Tidak ada dasar hukum yang kuat untuk menjerat Andi. Sehingga KPK telah menahan orang yang tidak bersalah.
"Saya justru sangat ingin tahu, dasar dakwaan dari KPK nanti di pengadilan. Kita akan membela diri sebaik mungkin dan nanti kita akan serahkan kepada bapak-bapak hakim untuk memutuskan seadil-adilnya," tutur Rizal. (Eks/Ism)