Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui dirinya tidak banyak berharap dengan pembangunan monorel. Sebab, Pemprov DKI hanya meneruskan kontrak yang sempat tertunda.
Menurut pria yang akrab disapa Ahok itu, perjanjian pembangunan proyek monorel menggunakan Keputusan Presiden (Keppres) tanpa tender.
"Kalau kemarin pemerintah pusat tidak mau nerusin, ya mau kami stop. Tapi ini pusat kan memberi jaminan bahwa siap meneruskan. Itu kan ada perjanjian dengan pusat, ada hak istimewa dengan pusat," ujarnya di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (17/10/2013).
Pemprov DKI sempat menanyakan kelanjutan proyek monorel kepada Menteri Perekonomian. Karena kontrak monorel ternyata masih berlaku, maka diputuskan menjalankan kembali pembangunan monorel.
Ahok menerangkan, alasannya sempat berniat menghentikan pengerjaan monorel karena merasa kecewa terhadap PT Jakarta Monorail yang tidak menepati janji penyelesaian pembangunan selama beberapa tahun.
"Ya kan mereka nggak nepati janji-janji. Nah, coba kamu cuma dikasih janji-janji sama pacar kamu pasti keki kan," ucapnya sembari tertawa.
Namun bila ternyata monorel berhasil dibangun, ia merasa cukup membantu memberi beragam pilihan transportasi massal di ibukota. Karena nantinya Jakarta akan memiliki mass rapid transit (MRT), armada Transjakarta yang telah cukup, sistem Kereta Rel Listrik (KRL) yang sudah diperbaharui dan akan diintegrasikan.
"Masyarakat Jakarta ada banyak pilihan transportasi massal. Mudah-mudahan selesai, kita doakan saja. Itu kan urusan dia (PT JM), yang penting MRT kita, busway kita jadi," kata Ahok. (Mut/Sss)
Menurut pria yang akrab disapa Ahok itu, perjanjian pembangunan proyek monorel menggunakan Keputusan Presiden (Keppres) tanpa tender.
"Kalau kemarin pemerintah pusat tidak mau nerusin, ya mau kami stop. Tapi ini pusat kan memberi jaminan bahwa siap meneruskan. Itu kan ada perjanjian dengan pusat, ada hak istimewa dengan pusat," ujarnya di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (17/10/2013).
Pemprov DKI sempat menanyakan kelanjutan proyek monorel kepada Menteri Perekonomian. Karena kontrak monorel ternyata masih berlaku, maka diputuskan menjalankan kembali pembangunan monorel.
Ahok menerangkan, alasannya sempat berniat menghentikan pengerjaan monorel karena merasa kecewa terhadap PT Jakarta Monorail yang tidak menepati janji penyelesaian pembangunan selama beberapa tahun.
"Ya kan mereka nggak nepati janji-janji. Nah, coba kamu cuma dikasih janji-janji sama pacar kamu pasti keki kan," ucapnya sembari tertawa.
Namun bila ternyata monorel berhasil dibangun, ia merasa cukup membantu memberi beragam pilihan transportasi massal di ibukota. Karena nantinya Jakarta akan memiliki mass rapid transit (MRT), armada Transjakarta yang telah cukup, sistem Kereta Rel Listrik (KRL) yang sudah diperbaharui dan akan diintegrasikan.
"Masyarakat Jakarta ada banyak pilihan transportasi massal. Mudah-mudahan selesai, kita doakan saja. Itu kan urusan dia (PT JM), yang penting MRT kita, busway kita jadi," kata Ahok. (Mut/Sss)