Panglima TNI Jenderal Moeldoko meluncurkan prangko bergambar prajurit yang bertugas merekam sejarah perjalanan TNI. Moeldoko mengutip penyataan Proklamator Presiden Soekarno yakni jangan sekali-kali meninggalkan sejarah alias jas merah.
"Jangan sekali-kali meninggalkan jas merah, jangan lupakan jas merah, jangan lupakan sejarah. Kita bisa dikenal dulu karena ada prangko. Itu juga menjadi sejarah kita," kata Moeldoko bersama perwakilan Direktorat Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (18/10/2013).
TNI akan terus melakukan restorasi kebangsaan dan nasionalisme dengan menggalakkan kembali penggunaan prangko. Moeldoko menambahkan dengan meluncurkan kembali prangko, diharapkan bisa lebih mengenalkan Indonesia ke seluruh dunia.
Menurutnya prangko bergambar para prajurit TNI yang sedang bertugas, diharapkan bisa membuat seluruh prajurit lebih termotivasi untuk mengabdi dan bertugas.
"Saya yakin ini akan memberikan inspirasi dan motivasi terhadap prajurit-prajurit saya untuk meningkatkan prestasi. Terlebih, kami selalu mendapatkan penghargaan dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) atas kinerja prajurit TNI yang baik," ucap Moeldoko.
Prangko berseri itu terdapat prajurit yang sedang melakukan tugas perdamaian PBB, bercengkrama dengan anak kecil, hingga bergambar produk Indonesia.
Seluruh prajurit yang bertugas maupun akan bertugas, nantinya akan diberikan prangko. Hal ini ditujukan, agar prangko bisa digunakan lagi sebagai media penyampaian pesan dan agar Indonesia makin dikenal oleh dunia luar.
"Pasti ini nanti kita akan sebar ke seluruh dunia dengan sendirinya, dan saya akan bekali prajurit-prajurit saya dengan perangko. Saya akan perbesar dan prajurit akan membawa prangko dalam bertugas, dan saya kirim juga ke PBB nanti," tandas Moeldoko.
Sebelum melakukan penandatangan prangko dengan Dirjen Kemenkominfo, Moeldoko juga sempat berjalan santai sejauh 2 kilometer di sekitar Mabes TNI Cilangkap. Dalam acara tersebut selain ada bazar, turut dimeriahkan pula oleh kesenian khas Indonesia, seperti reog dan dangdut. (Adi/Ism)
"Jangan sekali-kali meninggalkan jas merah, jangan lupakan jas merah, jangan lupakan sejarah. Kita bisa dikenal dulu karena ada prangko. Itu juga menjadi sejarah kita," kata Moeldoko bersama perwakilan Direktorat Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (18/10/2013).
TNI akan terus melakukan restorasi kebangsaan dan nasionalisme dengan menggalakkan kembali penggunaan prangko. Moeldoko menambahkan dengan meluncurkan kembali prangko, diharapkan bisa lebih mengenalkan Indonesia ke seluruh dunia.
Menurutnya prangko bergambar para prajurit TNI yang sedang bertugas, diharapkan bisa membuat seluruh prajurit lebih termotivasi untuk mengabdi dan bertugas.
"Saya yakin ini akan memberikan inspirasi dan motivasi terhadap prajurit-prajurit saya untuk meningkatkan prestasi. Terlebih, kami selalu mendapatkan penghargaan dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) atas kinerja prajurit TNI yang baik," ucap Moeldoko.
Prangko berseri itu terdapat prajurit yang sedang melakukan tugas perdamaian PBB, bercengkrama dengan anak kecil, hingga bergambar produk Indonesia.
Seluruh prajurit yang bertugas maupun akan bertugas, nantinya akan diberikan prangko. Hal ini ditujukan, agar prangko bisa digunakan lagi sebagai media penyampaian pesan dan agar Indonesia makin dikenal oleh dunia luar.
"Pasti ini nanti kita akan sebar ke seluruh dunia dengan sendirinya, dan saya akan bekali prajurit-prajurit saya dengan perangko. Saya akan perbesar dan prajurit akan membawa prangko dalam bertugas, dan saya kirim juga ke PBB nanti," tandas Moeldoko.
Sebelum melakukan penandatangan prangko dengan Dirjen Kemenkominfo, Moeldoko juga sempat berjalan santai sejauh 2 kilometer di sekitar Mabes TNI Cilangkap. Dalam acara tersebut selain ada bazar, turut dimeriahkan pula oleh kesenian khas Indonesia, seperti reog dan dangdut. (Adi/Ism)