Para pelaku pembunuh Holly Angela sempat berencana akan melakukan santet kepada istri siri Auditor Utama Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Gatot Supiartono itu. Tapi niat menggunakan ilmu hitam untuk menghabisi nyawa wanita bernama asli Niken itu urung dilakukan. Mengapa?
"Sudah ketemu dengan dukunnya, tapi batal karena dukunnya angkat tangan," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto di kantornya, Jakarta, Jumat (18/10/2013).
Mengapa si dukun itu angkat tangan? Rikwanto tidak merinci. Pengakuan itu diungkapkan tersangka Surya Hakim yang juga rekan tersangka Gatot. Selain rencana akan disantet, Holly juga akan dirampok sebelum dihabisi. Tetapi akhirnya rencana terakhir yang gagal total inilah yang dipilih.
Saat malam kejadian, Holly baru saja pulang dari rumah orangtua asuhnya di Cibubur, Jakarta Timur. Holly dibuntuti para pelaku sejak tiba ke apartemen. Bahkan seorang pelaku mengikuti Holly hingga ke depan kamarnya di lantai 9. Di depan kamar itulah Holly rencananya dibekap, dicekik, dianiaya dan dibunuh.
Namun situasi yang tidak diduga terjadi, orangtua angkat Holly menelpon. "Pas Holly masuk kamar, telepon itu masih tersambung, jadi ibunya mendengar Holly sedang terancam," ungkapnya.
Ibu angkat Holly lantas menelepon teman-teman Holly dan pihak keamanan apartemen untuk mengecek suara gaduh di dalam kamar apartemen. "Saat dicek itulah, ada saling dorong tersangka dengan security," ujar Rikwanto.
"Satu tersangka R kabur duluan ke kamar lantai 8 dan H ini berusaha kabur ke kamar sebelah pakai handuk, tapi jatuh dan gagal," imbuhnya.
Polisi telah menangkap 3 tersangka, yakni Surya Hakim dan Abdul Latief sebagai eksekutor, serta Gatot Supiartono sebagai orang yang diduga membayar kelima pelaku untuk membunuh Holly. (Adi/Ism)
"Sudah ketemu dengan dukunnya, tapi batal karena dukunnya angkat tangan," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto di kantornya, Jakarta, Jumat (18/10/2013).
Mengapa si dukun itu angkat tangan? Rikwanto tidak merinci. Pengakuan itu diungkapkan tersangka Surya Hakim yang juga rekan tersangka Gatot. Selain rencana akan disantet, Holly juga akan dirampok sebelum dihabisi. Tetapi akhirnya rencana terakhir yang gagal total inilah yang dipilih.
Saat malam kejadian, Holly baru saja pulang dari rumah orangtua asuhnya di Cibubur, Jakarta Timur. Holly dibuntuti para pelaku sejak tiba ke apartemen. Bahkan seorang pelaku mengikuti Holly hingga ke depan kamarnya di lantai 9. Di depan kamar itulah Holly rencananya dibekap, dicekik, dianiaya dan dibunuh.
Namun situasi yang tidak diduga terjadi, orangtua angkat Holly menelpon. "Pas Holly masuk kamar, telepon itu masih tersambung, jadi ibunya mendengar Holly sedang terancam," ungkapnya.
Ibu angkat Holly lantas menelepon teman-teman Holly dan pihak keamanan apartemen untuk mengecek suara gaduh di dalam kamar apartemen. "Saat dicek itulah, ada saling dorong tersangka dengan security," ujar Rikwanto.
"Satu tersangka R kabur duluan ke kamar lantai 8 dan H ini berusaha kabur ke kamar sebelah pakai handuk, tapi jatuh dan gagal," imbuhnya.
Polisi telah menangkap 3 tersangka, yakni Surya Hakim dan Abdul Latief sebagai eksekutor, serta Gatot Supiartono sebagai orang yang diduga membayar kelima pelaku untuk membunuh Holly. (Adi/Ism)