Calon tunggal Kapolri Komisaris Jenderal (Komjen) Pol Sutarman ditetapkan DPR menjadi orang nomor satu di kepolisian setelah menjalani uji kepatutan dan kelayakan Kamis 17 Oktober 2013 lalu. Komisioner Kepolisian Nasional (Kompolnas) pun menyambut baik keputusan itu dan berharap ada perubahan siginifikan yang lebih baik saat tongkat komando Kapolri dipegang Sutarman.
Komisioner Kompolnas Edi Saputra Hasibuan mengatakan salah satu yang jadi asa adalah Sutarman dapat mengampanyekan seluruh jajaran di bawahnya agar bisa melayani masyarakat dengan cara yang tidak sama seperti sebelumnya. Ia berharap polisi mau melayani masyarakat dengan gaya blusukan ala Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi.
"Kami harapkan Kapolri baru bisa mengampanyekan kepada seluruh kapolda, kapolres, dan kapolsek agar lebih banyak berada di tengah masyarakat, melayani dan seperti blusukan gaya Jokowi. Ini dibutuhkan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat, mengingat belakangan ini wibawa Polri agak menurun," kata Edy di Jakarta, Sabtu (19/10/2013).
Edy menambahkan Kompolnas menilai pengangkatan Sutarman merupakan hal yang positif dan menurutnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tak salah pilih.
"Kami berpendapat Presiden telah menempatkan orang yang tepat dengan situasi yang tepat di mana Polri saat ini butuh figur yang bagus, memiliki integritas yang baik, tegas dalam penegakan hukum, dan reformatif di tubuh Polri," ujar Edy.
Edy berharap Sutarman dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat yang selama ini sudah berstigma buruk terhadap kepolisian. Terutama dalam hal pemberian 'tip' saat pelayanan di kantor polisi.
"Ke depan juga perlu mengampanyekan no tip setiap anggota polri dalam memberikan pelayanan. Bila perlu setiap polsek ada sosialisasi. Ini dibutuhkan untuk menghilangkan kesan setiap berhubungan dengan polisi harus pakai uang. Kita harus hilangkan kesan lapor ayam, hilang kambing," tukas Edy. (Osc/Adi)
Komisioner Kompolnas Edi Saputra Hasibuan mengatakan salah satu yang jadi asa adalah Sutarman dapat mengampanyekan seluruh jajaran di bawahnya agar bisa melayani masyarakat dengan cara yang tidak sama seperti sebelumnya. Ia berharap polisi mau melayani masyarakat dengan gaya blusukan ala Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi.
"Kami harapkan Kapolri baru bisa mengampanyekan kepada seluruh kapolda, kapolres, dan kapolsek agar lebih banyak berada di tengah masyarakat, melayani dan seperti blusukan gaya Jokowi. Ini dibutuhkan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat, mengingat belakangan ini wibawa Polri agak menurun," kata Edy di Jakarta, Sabtu (19/10/2013).
Edy menambahkan Kompolnas menilai pengangkatan Sutarman merupakan hal yang positif dan menurutnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tak salah pilih.
"Kami berpendapat Presiden telah menempatkan orang yang tepat dengan situasi yang tepat di mana Polri saat ini butuh figur yang bagus, memiliki integritas yang baik, tegas dalam penegakan hukum, dan reformatif di tubuh Polri," ujar Edy.
Edy berharap Sutarman dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat yang selama ini sudah berstigma buruk terhadap kepolisian. Terutama dalam hal pemberian 'tip' saat pelayanan di kantor polisi.
"Ke depan juga perlu mengampanyekan no tip setiap anggota polri dalam memberikan pelayanan. Bila perlu setiap polsek ada sosialisasi. Ini dibutuhkan untuk menghilangkan kesan setiap berhubungan dengan polisi harus pakai uang. Kita harus hilangkan kesan lapor ayam, hilang kambing," tukas Edy. (Osc/Adi)