Marzuki Alie: Profesor Subur ke Acara BIN, Bukan Diculik!

Berita dugaan penculikan Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Prof Dr Subur Budhisantoso oleh anggota Badan Intelejen Negara (BIN) saat akan menghadiri diskusi Pergerakan Perhimpunan Indonesia (PPI) --organisasi yang digagas Anas Urbaningrum-- telah sampai ke telinga wakil ketua majelis tinggi PD, Marzuki Alie.

Marzukie yang sedang di Arab Saudi pun segera mengontak ajudan pria yang akrab disapa Budi itu, dengan sebuah pesan singkat yang kemudian dihubungi oleh Larno, memberitahu keberadaan Budi saat ini.

"Sedang di Pontianak dengan Pak Albert, anggota FPD Dapil Kalbar untuk persiapan kampanye," ujar Larno yang disampaikan Marzuki melalui pesan singkatnya ke wartawan, Sabtu (19/10/2013).

Budi, beber Marzuki, ternyata mendapatkan undangan untuk menghadiri acara dari Ketua BIN terkait LNG Aceh.

"Tak lama beliau (Budhi) terima BBM dari AU (Anas Urbaningrum) tentang undangan (dari BIN), beliau (Budhi) tidak mengecek tanggalnya. Langsung menyatakan siap hadir," sambung Marzuki.

Kemudian, lanjutnya, Budhi mendapat info bahwa mendadak Kepala BIN diajak SBY ke Yogyakarta. Sehingga rapat akhirnya diwakili oleh Deputi pada siang harinya.

"Kemudian beliau (Budhi) berangkat ke Pontianak Kalbar, sampai sekarang masih di Pontianak," ucap Marzuki dalam pembicaraannya dengan Larno.

Setelah mendapatkan penjelasan dari ajudan Prof Dr Subur Budhisantoso, Marzuki pun mengatakan agar pemberitaan tentang penculikan mantan Ketum PD itu segera diklarifikasi.

"Beliau (Budhi) minta agar berita-berita itu diluruskan. Karena beliau tidak tau harus bagaimana," ujar Larno kepada Marzuki.

Prof Dr Subur Budhisantoso dikabarkan dijemput anggota BIN saat akan menghadiri diskusi Pergerakan Perhimpunan Indonesia (PPI), organisasi yang digagas Anas Urbaningrum.

Berita penangkapan tersebut diketahui pertama kali, dari video 'Pembicara Rumah Pergerakan Dijemput Staf BIN' berdurasi 3:32 menit yang diunggah ke YouTube oleh simpatisan anas urbaningrum. Dan disampaikan oleh moderator acara diskusi yang digelar PPI. (Tnt)