Sukses

Rp 46 Miliar Disiapkan untuk Bersihkan Eceng Gondok di Jakarta

Program pembersihan eceng gondok sudah dimulai sejak 1 Agustus lalu dan ditargetkan selesai pada Desember tahun ini.

Tumbuhan eceng gondok banyak menutupi permukaan sungai atau waduk di Jakarta. Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Unu Nurdin mengatakan kehadiran eceng gondok menyebabkan arus air menjadi terhambat. Kalau terhambat, banjir gampang terjadi

Kemudian, eceng gondok yang sudah mati akan turun ke dasar, sehingga mempercepat terjadinya pendangkalan perairan. Maka, jelang musim penghujan pada akhir hingga awal tahun depan, Dinas Kebersihan mempercepat pembersihan eceng gondok di sepanjang Banjir Kanal Timur (BKT) di Kelurahan Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara.

Pada permukaan sungai sepanjang 23,5 kilometer tersebut, separuhnya tertutupi eceng gondok. Untuk membersihkan tanaman gulma tersebut, dua kapal sampah diturunkan.

"Ini kira-kira tinggal dua kilometer lagi yang masih harus dibersihkan," ujar Unu kepada wartawan, Minggu (20/10/2013).

Sementara itu, Kepala Unit Pengelola Kebersihan Pesisir dan Pantai, Budi Karya Irwanto, mengatakan program pembersihan eceng gondok sudah dimulai sejak 1 Agustus lalu dan ditargetkan selesai pada Desember tahun ini.

"Kami sudah menyiapkan anggaran Rp 46 miliar untuk operasional pembersihan sampah seluruh sungai di Jakarta," ujarnya.

Selain itu, demi mempercepat proses pembersihan sungai, Dinas Kebersihan akan menambah 15 kapal sampah pada akhir tahun ini. Menurut Budi, pihaknya saat ini baru memiliki 5 kapal sampah yang dioperasikan di BKT, Kali Sunter, dan Waduk Tomang. (Yus/Ism)