Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mulai pekan ini menugaskan jajarannya untuk menertibkan topeng monyet di Jakarta. Caranya dengan membeli monyet-monyet tersebut dari para pawang topeng monyet.
"Ini akan kita tertibkan, minggu ini mulai kita lihat di lapangannya," ujar Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Senin, (21/10/2013).
Jokowi memang telah berjanji pada 2014 mendatang, Jakarta akan bebas dari hiburan topeng monyet. Jokowi menegaskan bahwa monyet tidak boleh dijadikan sebagai alat untuk mendapatkan uang. Apalagi hewan tersebut kerap disiksa oleh pemiliknya.
Selain itu, perawatan monyet yang tidak baik oleh sang pemilik menyebabkan munculnya berbagai penyakit hewan yang dikhawatirkan dapat menyebar kepada manusia. "Itu dari sisi penyakit juga berbahaya, bisa menyebarkan penyakit rabies," kata Jokowi.
Terkait dengan nasib para penjaja topeng monyet yang akan kehilangan mata pencahariannya bila monyet-monyet tersebut ditertibkan, Jokowi meyakini, para pawang yang berada di jalan raya atau keliling keluar masuk kampung bukanlah warga Jakarta.
Jokowi pun mengaku belum memikirkan bagaimana nasib para pawang monyet itu bila monyet-monyetnya ditertibkan dan dilarang beroperasi di Jakarta. Pihaknya masih berusaha memikirkan cara menertibkan topeng monyet dengan membeli monyet-monyet tersebut.
"Mengenai pawang monyetnya nanti akan diselesaikan setelah ini, diselesaikan satu-satu, karena sebagian besar dari mereka bukan penduduk Jakarta," ungkap Jokowi.
Setelah membeli monyet-monyet yang dipaksa bekerja menjadi topeng itu, Jokowi dan wakilnya Basuki T Purnama akan melepas hewan jenis primata tersebut di Taman Margasatwa Ragunan (TMR). Di kebun binatang itu saat ini telah disediakan lahan seluas 1 hektar di TMR tersebut untuk menampung hewan liar, seperti monyet.
Jokowi juga menyatakan, pihaknya telah mendaftar jumlah monyet untuk hiburan topeng monyet serta lokasi-lokasi yang biasanya digunakan untuk hiburan jalanan tersebut. Mantan walikota Surakarta itu menyatakan keseriusannya untuk menerapkan kebijakan tersebut karena sudah terlanjur jadi isu dunia.
"Diambil beli monyetnya. Orangnya dibina. Jangan anggap main-main. Itu sudah menjadi isu internasional. Kasihan monyetnya," tukas Jokowi. (Mut/Ism)
"Ini akan kita tertibkan, minggu ini mulai kita lihat di lapangannya," ujar Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Senin, (21/10/2013).
Jokowi memang telah berjanji pada 2014 mendatang, Jakarta akan bebas dari hiburan topeng monyet. Jokowi menegaskan bahwa monyet tidak boleh dijadikan sebagai alat untuk mendapatkan uang. Apalagi hewan tersebut kerap disiksa oleh pemiliknya.
Selain itu, perawatan monyet yang tidak baik oleh sang pemilik menyebabkan munculnya berbagai penyakit hewan yang dikhawatirkan dapat menyebar kepada manusia. "Itu dari sisi penyakit juga berbahaya, bisa menyebarkan penyakit rabies," kata Jokowi.
Terkait dengan nasib para penjaja topeng monyet yang akan kehilangan mata pencahariannya bila monyet-monyet tersebut ditertibkan, Jokowi meyakini, para pawang yang berada di jalan raya atau keliling keluar masuk kampung bukanlah warga Jakarta.
Jokowi pun mengaku belum memikirkan bagaimana nasib para pawang monyet itu bila monyet-monyetnya ditertibkan dan dilarang beroperasi di Jakarta. Pihaknya masih berusaha memikirkan cara menertibkan topeng monyet dengan membeli monyet-monyet tersebut.
"Mengenai pawang monyetnya nanti akan diselesaikan setelah ini, diselesaikan satu-satu, karena sebagian besar dari mereka bukan penduduk Jakarta," ungkap Jokowi.
Setelah membeli monyet-monyet yang dipaksa bekerja menjadi topeng itu, Jokowi dan wakilnya Basuki T Purnama akan melepas hewan jenis primata tersebut di Taman Margasatwa Ragunan (TMR). Di kebun binatang itu saat ini telah disediakan lahan seluas 1 hektar di TMR tersebut untuk menampung hewan liar, seperti monyet.
Jokowi juga menyatakan, pihaknya telah mendaftar jumlah monyet untuk hiburan topeng monyet serta lokasi-lokasi yang biasanya digunakan untuk hiburan jalanan tersebut. Mantan walikota Surakarta itu menyatakan keseriusannya untuk menerapkan kebijakan tersebut karena sudah terlanjur jadi isu dunia.
"Diambil beli monyetnya. Orangnya dibina. Jangan anggap main-main. Itu sudah menjadi isu internasional. Kasihan monyetnya," tukas Jokowi. (Mut/Ism)