Sukses

Ahok: Topeng Monyet Tidak Berperikebinatangan

Ahok menyatakan, menggunakan monyet sebagai alat mencari uang di jalanan sudah tidak wajar.

Hiburan topeng monyet di Jakarta sebentar lagi akan hilang. Pemprov DKI akan melakukan razia atraksi akrobatik monyet tersebut.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan, menggunakan monyet sebagai alat mencari uang di jalanan sudah tidak wajar.

"Yah, (topeng monyet) itu kan enggak berperikebinatangan, monyet disuruh-suruh begitu," ujar pria yang karib disapa Ahok itu di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (22/10/2013).

Ia mengatakan, dari segi pertunjukan, seekor monyet beratraksi mengikuti instruksi seorang pawang dan diiringi suara musik gamelan, cukup menghibur. Terutama untuk anak-anak.

Hanya saja, lanjutnya, yang dipermasalahkan adalah cara melatih monyet tersebut. Terkadang monyet-monyet itu tidak dirawat dengan baik. Di samping itu, selain beraksi di perumahan, umumnya topeng monyet juga berada di pinggir jalan.

"Saya saja suka nonton (topeng monyet), tapi kan harus bisa memilah-milah, enggak bisa di seberang jalanan juga, di pinggir jalan, kan enggak bener tuh. Kalau untuk pertunjukan sih beda lagi, sama kayak sirkus. Tapi kalau ini mah kadang monyetnya enggak dikasih makan," kata Ahok.

Untuk teknis penertiban topeng monyet itu, mantan bupati Belitung Timur tersebut mengaku kurang memahami. Sebab, seluruh masalah teknis diatur oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

"Saya nggak tahu secara teknisnya. Pak gubernur yang lebih tahu, saya enggak ditugaskan untuk masalah itu," ungkap Ahok. (Mut)