Anggota komisi III DPR dari Fraksi Golkar Bambang Soesatyo meluncurkan buku berjudul `Presiden dalam Pusaran Politik Sengkuni`. Peluncuran ini mendapat acungan jempol beberapa kalangan.
"Peluncuran buku tentang presiden dan sengkuninya di waktu yang tepat. Presiden kita saat ini sangat sensitif terhadap pribadi tapi bukan pribadi bangsa," kata pengamat komunikasi politik Tjipta Lemmana di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (23/10/2013).
Tjipta mengatakan, keluarnya buku ini dinilai tepat karena bersamaan dengan isu Bunda Putri, yang disebut-sebut memiliki hubungan dengan Istana.
"Presiden lagi stres. Ultrasensitif. Waktu Presiden tengah pidato, kenapa marah? Karena terganggu dan merasa difitnah oleh pemberitaan hubungan Presiden dengan bunda putri. Kondisinya sangat marah," kata dia.
Di tempat yang sama, mantan Ketua MK Mahfud MD juga menegaskan, buku yang berjudul Presiden dalam pusaran politik sengkuni adalah buku yang berani menelanjangi fakta yang sebenarnya terjadi di sekitar Presiden SBY.
Mahfud juga meyakini, buku tersebut tidak sembarangan. Dia mengatakan, buku ini berasal dari parameter yang jelas, yakni berasal dari kutipan-kutipan pakar bahkan juga di sadur dari perkataan Presiden sendiri.
"Paramaneter buku mas Bambang ini jelas. Ada yang dikutip dari 15 janji Presiden. Ukurannya tidak sembarang ngomong. Banyak teori-teori dari para pakar," tuntasnya. (Rmn/Ism)
"Peluncuran buku tentang presiden dan sengkuninya di waktu yang tepat. Presiden kita saat ini sangat sensitif terhadap pribadi tapi bukan pribadi bangsa," kata pengamat komunikasi politik Tjipta Lemmana di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (23/10/2013).
Tjipta mengatakan, keluarnya buku ini dinilai tepat karena bersamaan dengan isu Bunda Putri, yang disebut-sebut memiliki hubungan dengan Istana.
"Presiden lagi stres. Ultrasensitif. Waktu Presiden tengah pidato, kenapa marah? Karena terganggu dan merasa difitnah oleh pemberitaan hubungan Presiden dengan bunda putri. Kondisinya sangat marah," kata dia.
Di tempat yang sama, mantan Ketua MK Mahfud MD juga menegaskan, buku yang berjudul Presiden dalam pusaran politik sengkuni adalah buku yang berani menelanjangi fakta yang sebenarnya terjadi di sekitar Presiden SBY.
Mahfud juga meyakini, buku tersebut tidak sembarangan. Dia mengatakan, buku ini berasal dari parameter yang jelas, yakni berasal dari kutipan-kutipan pakar bahkan juga di sadur dari perkataan Presiden sendiri.
"Paramaneter buku mas Bambang ini jelas. Ada yang dikutip dari 15 janji Presiden. Ukurannya tidak sembarang ngomong. Banyak teori-teori dari para pakar," tuntasnya. (Rmn/Ism)