Pihak SMP di Jakarta Pusat ternyata belum pernah meminta keterangan 2 siswanya, FP (15) dan AE (16), yang melakukan adegan intim di dalam kelas. Pihak sekolah juga belum mempertemukan para murid yang merekam adegan tersebut.
"Dari awal polisi ke mari, pihak sekolah belum melakukan mediasi antara siswa yang bersangkutan," kata salah satu pegawai di SMP Jakarta Pusat itu, Jumat (25/10/2013).
"Mereka yang terlibat belum pernah dipertemukan, saat ini pun mereka langsung menghilang," tambah pegawai yang tidak mau disebutkan namanya tersebut.
Menurut pegawai itu, AE merupakan siswi yang terkenal pandai di sekolahnya. Sebab, korban adalah siswi yang masuk dalam kelas unggulan. "Pintar sih korban itu. Saya belum pernah lihat videonya," tutur pegawai itu.
Kali ini, pihak sekolah terkesan tertutup. Para wartawan yang ingin mendapatkan informasi terkait kasus video intim ini tak diperkenankan masuk ke lingkungan sekolah.
Hingga kini, masih ada perbedaan informasi terkait adegan dalam video tersebut. Keluarga AE mengatakan anaknya diperkosa. Laporan keluarga AE ke polisi pun berisi tentang kasus pemerkosaan. AE juga telah mengurus surat pindah sekolah.
Namun pengakuan itu berbeda dengan keterangan polisi. Setelah menganalisa rekaman adegan intim itu, polisi menyatakan tidak ada unsur paksaan. Adegan intim itu dilakukan atas dasar saling suka. Bahkan polisi akan memeriksa kedua pelajar itu atas kasus tersebarnya video ini. (Eks/Sss)
"Dari awal polisi ke mari, pihak sekolah belum melakukan mediasi antara siswa yang bersangkutan," kata salah satu pegawai di SMP Jakarta Pusat itu, Jumat (25/10/2013).
"Mereka yang terlibat belum pernah dipertemukan, saat ini pun mereka langsung menghilang," tambah pegawai yang tidak mau disebutkan namanya tersebut.
Menurut pegawai itu, AE merupakan siswi yang terkenal pandai di sekolahnya. Sebab, korban adalah siswi yang masuk dalam kelas unggulan. "Pintar sih korban itu. Saya belum pernah lihat videonya," tutur pegawai itu.
Kali ini, pihak sekolah terkesan tertutup. Para wartawan yang ingin mendapatkan informasi terkait kasus video intim ini tak diperkenankan masuk ke lingkungan sekolah.
Hingga kini, masih ada perbedaan informasi terkait adegan dalam video tersebut. Keluarga AE mengatakan anaknya diperkosa. Laporan keluarga AE ke polisi pun berisi tentang kasus pemerkosaan. AE juga telah mengurus surat pindah sekolah.
Namun pengakuan itu berbeda dengan keterangan polisi. Setelah menganalisa rekaman adegan intim itu, polisi menyatakan tidak ada unsur paksaan. Adegan intim itu dilakukan atas dasar saling suka. Bahkan polisi akan memeriksa kedua pelajar itu atas kasus tersebarnya video ini. (Eks/Sss)