Liputan6.com, Ambon: Virus rabies atau anjing gila kembali memakan korban di Ambon, Maluku. Setelah ditemukan tahun silam, hingga kini jumlah tewas akibat virus itu berjumlah 21 orang. Dua korban terakhir berasal dari Desa Latuhalat dan Galala, Ambon.
Kedua orang itu berinisial NT, berumur 17 tahun asal Desa Galala dan RL, berusia 50 tahun asal Desa Latuhalat. Korban tewas itu telah seminggu dirawat di Rumah Sakit Umum Haulussy, Ambon, akibat digigit anjing gila. Pihak rumah sakit setempat mengaku kewalahan menangani para penderita rabies, menyusul minimnya stok vaksin.
Sepanjang Januari silam, RSU Haulussy juga mencatat empat warga setempat tewas akibat terserang virus rabies [baca: Empat Warga Ambon Meninggal Akibat Rabies]. Seperti kasus sebelumnya, pihak RSU Haulussy mengaku kewalahan menangani pasien rabies karena minimnya stok vaksin antirabies yang tersedia. Keterangan ini berbeda dengan pernyataan pemerintah daerah setempat yang menyatakan upaya pemberantasan virus rabies di Maluku sudah tuntas.(YAN/Sahlan Heluth)
Kedua orang itu berinisial NT, berumur 17 tahun asal Desa Galala dan RL, berusia 50 tahun asal Desa Latuhalat. Korban tewas itu telah seminggu dirawat di Rumah Sakit Umum Haulussy, Ambon, akibat digigit anjing gila. Pihak rumah sakit setempat mengaku kewalahan menangani para penderita rabies, menyusul minimnya stok vaksin.
Sepanjang Januari silam, RSU Haulussy juga mencatat empat warga setempat tewas akibat terserang virus rabies [baca: Empat Warga Ambon Meninggal Akibat Rabies]. Seperti kasus sebelumnya, pihak RSU Haulussy mengaku kewalahan menangani pasien rabies karena minimnya stok vaksin antirabies yang tersedia. Keterangan ini berbeda dengan pernyataan pemerintah daerah setempat yang menyatakan upaya pemberantasan virus rabies di Maluku sudah tuntas.(YAN/Sahlan Heluth)