Maraknya perilaku tak terpuji yang dilakukan siswa atau pun guru di sekolah memunculkan gagasan agar di setiap sekolah dipasang kamera pemantau atau CCTV. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh menyatakan hal itu bisa saja dilakukan karena positif.
"CCTV itu instrumen, esensinya kan pengawasan. Pengawasan dengan model apa pun itu positif, kalau seandainya sangat membantu, dan saya pikir itu memang membantu," ujar M Nuh di Istana Negara, Jakarta, Jumat (25/10/2013).
Nuh menuturkan CCTV itu bisa saja dipasang di ruang kelas atau tempat lainnya yang kemudian dimonitor oleh kepala sekolah.
"Di ruang kepala sekolah kan ada layar besar, jadi setiap ruang kelas kan bisa dimonitor," jelas M Nuh yang juga mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Surabaya, Jawa Timur itu.
Intinya, lanjut Nuh, pihaknya tak melarang jika sekolah ingin memasang CCTV jika bertujuan untuk kebaikan. Namun, ia mengingatkan jangan sampai pengadaan kamera dijadikan proyek semata.
"Kalau bisa dilakukan itu positif, saya sangat mendukung. Tapi jangan jadi proyek yang hambur-hamburan," tegasnya.
Nuh pun berandai-andai, jika setiap sekolah punya CCTV maka seluruh aktivitas anak didik bisa diawasi. "Seperti saat ujian pakai CCTV, menarik juga. Atau bisa juga untuk memonitor hal-hal lain yang tak diinginkan," pungkas M Nuh.
Kasus yang menggegerkan terakhir terjadi di sebuah SMP di Jakarta Pusat. Video asusila diduga dibikin oleh para murid SMP. Kemudian di Jayapura, Papua. Seorang guru di Papua tega melakukan tindakan kekerasan terhadap para muridnya. (Adi/Ism)
"CCTV itu instrumen, esensinya kan pengawasan. Pengawasan dengan model apa pun itu positif, kalau seandainya sangat membantu, dan saya pikir itu memang membantu," ujar M Nuh di Istana Negara, Jakarta, Jumat (25/10/2013).
Nuh menuturkan CCTV itu bisa saja dipasang di ruang kelas atau tempat lainnya yang kemudian dimonitor oleh kepala sekolah.
"Di ruang kepala sekolah kan ada layar besar, jadi setiap ruang kelas kan bisa dimonitor," jelas M Nuh yang juga mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Surabaya, Jawa Timur itu.
Intinya, lanjut Nuh, pihaknya tak melarang jika sekolah ingin memasang CCTV jika bertujuan untuk kebaikan. Namun, ia mengingatkan jangan sampai pengadaan kamera dijadikan proyek semata.
"Kalau bisa dilakukan itu positif, saya sangat mendukung. Tapi jangan jadi proyek yang hambur-hamburan," tegasnya.
Nuh pun berandai-andai, jika setiap sekolah punya CCTV maka seluruh aktivitas anak didik bisa diawasi. "Seperti saat ujian pakai CCTV, menarik juga. Atau bisa juga untuk memonitor hal-hal lain yang tak diinginkan," pungkas M Nuh.
Kasus yang menggegerkan terakhir terjadi di sebuah SMP di Jakarta Pusat. Video asusila diduga dibikin oleh para murid SMP. Kemudian di Jayapura, Papua. Seorang guru di Papua tega melakukan tindakan kekerasan terhadap para muridnya. (Adi/Ism)