Sukses

[VIDEO] Bunda Putri Hidup Susah Saat Remaja dan Belajar Kebatinan

Bunda Putri dikenal sebagai anak yang aktif dan pintar dalam berteman.

Sosok kontroversial Bunda Putri terus menjadi perbincangan hangat. Apalagi setelah kemarahan Presiden SBY yang tak terima disebut dekat dengan sang bunda oleh tersangka suap impor daging sapi yang juga mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq.

Tak hanya SBY, Bunda Putri juga diduga dekat dengan sejumlah pejabat negara. Kedekatan-kedekatan itu terungkap lewat foto-foto yang beredar di jagat maya. Sosok Bunda Putri semakin menggelitik rasa penasaran masyarakat.

Bunda Putri bernama asli Siti Nurlela. Wanita yang karib disapa Non Saputri itu lahir di Jambi pada 27 April 1962 silam. Tim Liputan 6 SCTV berhasil menemukan 2 KTP milik Bunda Putri yakni di Kabupaten Kuningan dan Depok, Jawa Barat. Keduanya menggunakan nama yang berbeda, Enon Nurlela dan Non Saputri.

Dia adalah anak perempuan dari ibu bernama Asariah dan ayahnya yang keturunan Kalimantan, Nasaruddin. Saat masih kecil, ibunda Non bercerai dan menikah kembali dengan orang asli Cilimus, Kuningan. Semasa remaja, Non dikenal berasal dari keluarga yang sangat sederhana. Bahkan ibunda Non sempat menjadi TKI di Arab Saudi selama kurang lebih 8 tahun.

Pada usia yang mulai remaja, Non bersekolah di SMP yang tak jauh dari rumahnya. Dia dikenal sebagai anak yang aktif dan pintar dalam berteman. Tamat SMP pada 1978 Non kemudian melanjutkan pendidikan di SMA Cilimus. Namun tak sempat menyelesaikan sekolahnya. Bahkan beberapa nilai rapornya mendapat angka merah.

"Itu karena faktor ekonomi, saya tahu sendiri. Kasihan dulu nasib dia, kalau mau makan harus cuci piring dulu di sebelah tempat tukang gado-gado. Makanya dia dulu termasuk orang tidak berpunya" kata salah satu tetangga Bunda Putri kepada Liputan 6 Malam SCTV, Sabtu (26/10/2013).

Adanya kesulitan demi kesulitan yang kerap dirasa, membuat Non lantas berguru di suatu tempat yang disebut-sebut dapat mendatangkan ketenangan jiwa. Selain berguru ilmu kebatinan, Non juga kerap meminta bantuan kepada Mayor Jendral Ahmadi--seorang tokoh yang dulu bersama mantan Presiden Soeharto mendirikan Partai Golkar. Posisi sang ayah yang bekerja di rumah Ahmadi berhasil dimanfaatkannya. Non memaksa sang jendral mengakuinya sebagai anak. Sehingga banyak proyek yang berhasil dengan menjual nama sang jendral.
 
"Memang bukan siapa-siapanya (Ahmadi), bukan saudara juga apalagi anak. Kebetulan dia ada fotonya Bapak Ahmadi ketika kampanya Golkar dulu di rumahnya Non, itu yang dipakainya," tutur sumber lain yang mengaku dekat dengan Bunda Putri.

Keberadaan Bunda Putri kini tengah disorot. Rumah mewahnya di kawasan elit Pondok Indah, Jaksel, telah lama kosong. Sementara masyarakat terus bertanya-tanya, seberapa kuat hubungan Bunda Putri dengan para pejabat negeri ini. (Ndy)