Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengatakan tak perlu galau menghadapi ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) yang didirikan Anas Urbaningrum, apalagi sampai meminta PPI dibubarkan. Sebab dia yakin PPI akan bubar jika Anas masuk penjara.
"Nggak usah kawan-kawan bubarkan. Anas masuk penjara, PPI juga selesai. Di Partai Demokrat tidak ada pembisik, apa pantas," kata Ruhut di sela-sela acara temu kader nasional di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (26/10/2013).
Anas menyandang status tersangka. Mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu diduga menerima hadiah terkait proyek pusat olahraga Hambalang saat menjabat sebagai anggota DPR.
Menurut Ruhut, Partai Demokrat berbeda kelas dengan PPI. Sehingga pengurus Demokrat tak perlu risau. "Saya tegur kawan-kawan saya. Tiru Poltak (Ruhut), PPI? Emang gue pikirin. Kelasnya saja sudah beda, mereka kan ormas," cetus dia.
Ruhut menilai kader-kader Demokrat yang aktif di PPI merupakan orang yang tidak pernah bersyukur. Ia bahkan mengatakan Anas harusnya dipenjara tahun 2004 saat menjadi Komisioner KPU.
"Apalagi mereka kader-kader kami, tapi mereka tidak bersyukur. Anas tahun 2004 harusnya dipenjara, waktu jadi KPU, apa Anas tidak terima uang? Itu faktanya. Eh pas dia di Partai Demokrat, kumat lagi," ujar Ruhut. (Eks/Sss)
"Nggak usah kawan-kawan bubarkan. Anas masuk penjara, PPI juga selesai. Di Partai Demokrat tidak ada pembisik, apa pantas," kata Ruhut di sela-sela acara temu kader nasional di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (26/10/2013).
Anas menyandang status tersangka. Mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu diduga menerima hadiah terkait proyek pusat olahraga Hambalang saat menjabat sebagai anggota DPR.
Menurut Ruhut, Partai Demokrat berbeda kelas dengan PPI. Sehingga pengurus Demokrat tak perlu risau. "Saya tegur kawan-kawan saya. Tiru Poltak (Ruhut), PPI? Emang gue pikirin. Kelasnya saja sudah beda, mereka kan ormas," cetus dia.
Ruhut menilai kader-kader Demokrat yang aktif di PPI merupakan orang yang tidak pernah bersyukur. Ia bahkan mengatakan Anas harusnya dipenjara tahun 2004 saat menjadi Komisioner KPU.
"Apalagi mereka kader-kader kami, tapi mereka tidak bersyukur. Anas tahun 2004 harusnya dipenjara, waktu jadi KPU, apa Anas tidak terima uang? Itu faktanya. Eh pas dia di Partai Demokrat, kumat lagi," ujar Ruhut. (Eks/Sss)