Sukses

[VIDEO] Kreatif, Anak-anak Ini Buat Alat Musik dari Sampah

Sampah berupa kayu bekas, kaleng, dan drum dimanfaatkan untuk membuat biola, gitar, saksofon, dan cello.

Anak-anak kurang mampu yang tinggal di sekitar tempat pembuangan akhir sampah di Paraguay memiliki cara lain untuk bermusik. Mereka bermain musik dengan alat instrumen yang sepenuhnya terbuat dari sampah.

Dalam tayangan Liputan 6 Pagi SCTV, Minggu (27/10/2013), keterbatasan ekonomi tak menyurutkan anak-anak yang tinggal di sekitar tempat pembuangan akhir sampah Cateura di Asuncion, Paraguay, untuk belajar memainkan alat musik. Mereka memiliki cara unik untuk bermusik yakni dengan membuat alat musik dari sampah.

Sampah berupa kayu bekas, kaleng, dan drum dimanfaatkan untuk membuat biola, gitar, saksofon, dan cello. Meski terbuat dari sampah, alat-alat musik ini bisa menghasilkan harmonisasi indah dan tak kalah dibanding alat musik buatan pabrik.

Melalui alat musik daur ulang ini, kelompok yang menamakan dirinya Landfill Harmonic ini mampu bermain berbagai jenis musik klasik, termasuk seperti karya Beethoven, Mozart, dan Frank Sinatra.

Ide memanfaatkan sampah untuk bermusik muncul sejak 6 tahun lalu. Saat itu, seorang guru bernama Fabio Chavez memutuskan untuk mengajarkan musik kepada anak-anak yang tinggal di daerah kumuh karena tidak ada uang untuk membeli alat musik.

Ia kemudian meminta bantuan penduduk yang bekerja sebagai pemulung untuk membuatkan alat musik dari sampah. Misalnya saxophone yang terbuat dari pipa air, tutup botol, dan kunci rumah.

Chavez sengaja membentuk kelompok musik daur ulang ini untuk memberi kegiatan kepada anak-anak setempat agar mereka jauh dari kenakalan dan kejahatan.

Landfill Harmonic telah melakukan tur ke berbagai negara seperti Brasl, Amerika Serikat, dan Jerman. Rencananya pada 2014, kelompok musik jalanan ini akan melakukan tur keliling dunia. (Ali)