Teka-teki sosok Bunda Putri yang disebut-sebut tersangka suap kuota daging impor Luthfi Hasan Ishaaq dekat dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan tahu reshuffle kabinet, belum juga terungkap. Meski, tudingan itu ditanggapi SBY dengan marah dan menyebut mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu bohong, namun aparat penegak hukum seakan tak berkutik.
Politisi Partai Golkar Bambang Soesatyo berpendapat SBY boleh saja mengatakan telah memberi dukungan penuh untuk pemberantasan korupsi. Namun komitmen itu kini dipertanyakan. Menurutnya, pernyataan itu harus diwujudkan dengan bukti nyata dengan mengungkap sosok Bunda Putri yang masih misterius.
"Klaim itu harus didukung bukti. Jika dalam kapasitasnya sebagai Presiden, SBY belum bisa mendorong penegak hukum jika tidak menghadirkan Bunda Putri untuk klarifikasi. Klaim itu patut dipertanyakan," kata Bambang melalui keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Senin (28/10/2013).
Bambang yang juga anggota Komisi III DPR ini menjelaskan perhatian publik terhadap isu korupsi saat ini tidak hanya terfokus pada kasus-kasus yang melibatkan sejumlah oknum politisi dari berbagai partai politik. Sejak dulu hingga kini, publik juga menyoroti kasus-kasus korupsi yang diduga melibatkan oknum pemerintah.
"Contoh kasusnya adalah skandal Bank Century, Hambalang, SKK Migas, dan lain-lain. Dan kasus terkini adalah perkara suap impor daging sapi yang memunculkan orang-orang berinsial Bunda Putri, Dipo, Pak Lurah hingga Sengman," jelas Bambang.
Bambang menambahkan, dugaan suap impor daging yang melibatkan Luthfi Hasan Ishaaq dan Ahmad Fathanah adalah tindak pidana korupsi dengan modus kartel. Sengman dan Bunda Putri diduga sebagai pihak yang terkait kartel impor daging sapi. Bahkan sudah digambarkan Bunda Putri pun bisa memengaruhi SBY dan kabinetnya.
"Maka, kalau benar ingin memberikan dukungan penuh terhadap pemberantasan korupsi, SBY dalam kapasitasnya sebagai presiden seharusnya memerintahkan para pembantunya segera menghadirkan Bunda Putri dan Sengman untuk mengklarifikasi kepada penegak hukum dan publik," imbuhnya.
Karena itu, ia minta SBY segera mengungkap ke publik sosok Bunda Putri yang sebenarnya.
"Kalau Bunda Putri terus dibiarkan menjadi misteri, klaim SBY itu menjadi tidak bermakna. Saat ini, misteri Bunda Putri sudah melahirkan konsekuensi yang serius terhadap pemerintah. Sebab, publik menilai pemerintahan SBY terlalu lemah, sehingga tidak berani menghadirkan Bunda Putri," tukas Bambang. (Adi/Sss)
Politisi Partai Golkar Bambang Soesatyo berpendapat SBY boleh saja mengatakan telah memberi dukungan penuh untuk pemberantasan korupsi. Namun komitmen itu kini dipertanyakan. Menurutnya, pernyataan itu harus diwujudkan dengan bukti nyata dengan mengungkap sosok Bunda Putri yang masih misterius.
"Klaim itu harus didukung bukti. Jika dalam kapasitasnya sebagai Presiden, SBY belum bisa mendorong penegak hukum jika tidak menghadirkan Bunda Putri untuk klarifikasi. Klaim itu patut dipertanyakan," kata Bambang melalui keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Senin (28/10/2013).
Bambang yang juga anggota Komisi III DPR ini menjelaskan perhatian publik terhadap isu korupsi saat ini tidak hanya terfokus pada kasus-kasus yang melibatkan sejumlah oknum politisi dari berbagai partai politik. Sejak dulu hingga kini, publik juga menyoroti kasus-kasus korupsi yang diduga melibatkan oknum pemerintah.
"Contoh kasusnya adalah skandal Bank Century, Hambalang, SKK Migas, dan lain-lain. Dan kasus terkini adalah perkara suap impor daging sapi yang memunculkan orang-orang berinsial Bunda Putri, Dipo, Pak Lurah hingga Sengman," jelas Bambang.
Bambang menambahkan, dugaan suap impor daging yang melibatkan Luthfi Hasan Ishaaq dan Ahmad Fathanah adalah tindak pidana korupsi dengan modus kartel. Sengman dan Bunda Putri diduga sebagai pihak yang terkait kartel impor daging sapi. Bahkan sudah digambarkan Bunda Putri pun bisa memengaruhi SBY dan kabinetnya.
"Maka, kalau benar ingin memberikan dukungan penuh terhadap pemberantasan korupsi, SBY dalam kapasitasnya sebagai presiden seharusnya memerintahkan para pembantunya segera menghadirkan Bunda Putri dan Sengman untuk mengklarifikasi kepada penegak hukum dan publik," imbuhnya.
Karena itu, ia minta SBY segera mengungkap ke publik sosok Bunda Putri yang sebenarnya.
"Kalau Bunda Putri terus dibiarkan menjadi misteri, klaim SBY itu menjadi tidak bermakna. Saat ini, misteri Bunda Putri sudah melahirkan konsekuensi yang serius terhadap pemerintah. Sebab, publik menilai pemerintahan SBY terlalu lemah, sehingga tidak berani menghadirkan Bunda Putri," tukas Bambang. (Adi/Sss)