AS (53) ayah AE (16), siswi sebuah SMP di Jakarta Pusat yang beradegan asusila dalam kelas, menangis saat memaparkan kejadian yang menimpa anaknya.
Dia mengatakan, AE dipaksa melakukan adegan hubungan intim oleh temannya yang berinisial A dan C yang tak lain otak pembuatan video asusila itu.
Selama 30 menit di Kantor Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Jakarta Timur, itu AS membeberkan peristiwa yang dialami AE. Pria berkaos hitam tersebut terus menundukkan kepala. Tak sekali pun dia mengangkat muka.
Pria berkaca mata itu pun menangis. Cerita AS soal perkosaan yang dialami AE sesekali harus terhenti oleh sedu sedan tangisnya. Air mata tak kuasa dibendung. Pria berkaca mata itu sesekali menutupi mukanya.
"Di dalam kelas itu tinggal anak saya dan FP. Awalnya ngobrol, terus FP berbuat kurang ajar mencium bibir dan meraba, memegang payudara anak saya," kata AS, Selasa (29/10/2013).
"Anak saya marah dan berontak, akhirnya FP melepaskan dan anak saya lari," tambah AS. Tak kuasa berkata-kata, sesekali AS dibantu Ketua KPAI Arist Merdeka Sirait menyampaikan ceritanya.
Soal adegan intim yang direkam itu, hingga kini masih ada perbedaan keterangan. Jika AS mengaku AE diperkosa, tidak demikian dengan keterangan polisi. Setelah menganalisa video asusila yang beredar itu, polisi menyimpulkan adegan intim antara AE dan FP di ruang kelas di SMP Jakarta Pusat itu dilakukan atas dasar saling suka, tanpa paksaan. (Eks/Yus)
Dia mengatakan, AE dipaksa melakukan adegan hubungan intim oleh temannya yang berinisial A dan C yang tak lain otak pembuatan video asusila itu.
Selama 30 menit di Kantor Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Jakarta Timur, itu AS membeberkan peristiwa yang dialami AE. Pria berkaos hitam tersebut terus menundukkan kepala. Tak sekali pun dia mengangkat muka.
Pria berkaca mata itu pun menangis. Cerita AS soal perkosaan yang dialami AE sesekali harus terhenti oleh sedu sedan tangisnya. Air mata tak kuasa dibendung. Pria berkaca mata itu sesekali menutupi mukanya.
"Di dalam kelas itu tinggal anak saya dan FP. Awalnya ngobrol, terus FP berbuat kurang ajar mencium bibir dan meraba, memegang payudara anak saya," kata AS, Selasa (29/10/2013).
"Anak saya marah dan berontak, akhirnya FP melepaskan dan anak saya lari," tambah AS. Tak kuasa berkata-kata, sesekali AS dibantu Ketua KPAI Arist Merdeka Sirait menyampaikan ceritanya.
Soal adegan intim yang direkam itu, hingga kini masih ada perbedaan keterangan. Jika AS mengaku AE diperkosa, tidak demikian dengan keterangan polisi. Setelah menganalisa video asusila yang beredar itu, polisi menyimpulkan adegan intim antara AE dan FP di ruang kelas di SMP Jakarta Pusat itu dilakukan atas dasar saling suka, tanpa paksaan. (Eks/Yus)