Polisi menangkap 6 orang yang diduga merupakan pelaku penyerangan dan penembakan terhadap personel Polri di beberapa wilayah. Para pelaku masih satu jaringan dengan komplotan teroris yang kerap melakukan aksi di Tanah Air.
"Sudah ada 6 yang kita tangkap," ujar Kapolri Sutarman di Lapangan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Selasa (29/10/2013).
Sutarman menyatakan, pelaku penyerangan dan penembakan terhadap personel Polri, masih satu jaringan dengan jaringan teroris yang kerap melakukan teror di Indonesia. Namun dia belum dapat memastikan asal-usul kelompok jaringan tersebut.
"Pelaku sedang kita itu (dalami), belum menyampaikan ini kelompok siapa, tapi dia adalah pelaku teror yang harus kita ungkap semua," tegas dia.
Sutarman menyatakan, pihaknya kini terus memburu pelaku lainnya. Dia berjanji dalam waktu dekat pelaku utamanya akan ditangkap dan segera diungkap ke publik. Kapolri enggan mengungkapkan para pelaku termasuk dalam jaringan teroris lama atau baru.
"Ini kayak sel, sel ini kalau kita babat. Muncul sel-sel baru, kemudian ia melakukan aktivitas baru, sehingga itulah yang harus kita tangani bersama," terang Sutarman.
"Kalau dia tidak mengebom, kita juga tidak akan nangkep. Tapi karena dia menyiapkan untuk mengebom (maka kita tangkap)," imbuh Sutarman.
Sutarman menuturkan, Polri dibawah kepemimpinannya akan mengunakan strategi lain dalam menangani teroris. Bila dulu menangkap pelaku teror setelah pelaku melakukan penyerangan, sekarang menangkap pelaku teror sebelum mereka melakukan penyerangan.
"Sehingga dampak ekonomi tidak ada, dampak sosialnya, tindakan yang dilakukan walaupun kita mulai pelan-pelan, tapi mulai ada sorotan-sorotan, tapi kita hadapi semua," kata Sutarman. (Mvi/Ism)
"Sudah ada 6 yang kita tangkap," ujar Kapolri Sutarman di Lapangan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Selasa (29/10/2013).
Sutarman menyatakan, pelaku penyerangan dan penembakan terhadap personel Polri, masih satu jaringan dengan jaringan teroris yang kerap melakukan teror di Indonesia. Namun dia belum dapat memastikan asal-usul kelompok jaringan tersebut.
"Pelaku sedang kita itu (dalami), belum menyampaikan ini kelompok siapa, tapi dia adalah pelaku teror yang harus kita ungkap semua," tegas dia.
Sutarman menyatakan, pihaknya kini terus memburu pelaku lainnya. Dia berjanji dalam waktu dekat pelaku utamanya akan ditangkap dan segera diungkap ke publik. Kapolri enggan mengungkapkan para pelaku termasuk dalam jaringan teroris lama atau baru.
"Ini kayak sel, sel ini kalau kita babat. Muncul sel-sel baru, kemudian ia melakukan aktivitas baru, sehingga itulah yang harus kita tangani bersama," terang Sutarman.
"Kalau dia tidak mengebom, kita juga tidak akan nangkep. Tapi karena dia menyiapkan untuk mengebom (maka kita tangkap)," imbuh Sutarman.
Sutarman menuturkan, Polri dibawah kepemimpinannya akan mengunakan strategi lain dalam menangani teroris. Bila dulu menangkap pelaku teror setelah pelaku melakukan penyerangan, sekarang menangkap pelaku teror sebelum mereka melakukan penyerangan.
"Sehingga dampak ekonomi tidak ada, dampak sosialnya, tindakan yang dilakukan walaupun kita mulai pelan-pelan, tapi mulai ada sorotan-sorotan, tapi kita hadapi semua," kata Sutarman. (Mvi/Ism)