Ratusan massa buruh dari beberapa elemen organisasi buruh kembali menggelar unjuk rasa di depan kantor Jokowi. Mereka menuntut agar dewan pengupahan DKI Jakarta memenuhi tuntutan buruh yang meminta kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar 50 persen atau Rp 3,7 juta.
Bila tuntutan mereka tidak dipenuhi, maka para buruh kembali mengancam akan menginap di kantor Gubernur DKI bernama lengkap Joko Widodo itu. "Kalau Apindo masih menentukan UMP dibawah Rp 3,7 juta, jawabannya kita menginap lagi," ujar salah seorang orator.
Para buruh masih menunggu hasil rapat Dewan Pengupahan untuk menentukan besaran UMP, yang saat ini sedang berlangsung di lantai 22 gedung Balaikota DKI Jakarta.
Bila tuntutan para buruh ditolak, mereka mengaku akan memerintahkan perwakilan buruh dalam rapat Dewan Pengupahan untuk ikut bergabung melakukan unjuk rasa.
"Hari ini akan ada sidang di lantai 22, kalau ternyata keinginan kita tidak dipenuhi, begitu kita kasih gebrak, kawan-kawan yang ada di lantai 22 harus turun semua," kata orator tersebut.
Pantauan Liputan6.com, walau cuaca tampak hujan disertai angin kencang, buruh tetap melakukan aksi yang berlangsung sejak pukul 10.30 WIB. Akibat aksi tersebut, arus jalan Medan Merdeka Selatan yang mengarah ke Jalan MH. Thamrin ditutup.
Untuk mengantisipasi aksi tersebut berjalan anarkis, polisi telah menyiagakan 2 unit kendaraan water canon di depan Balai Agung, Balaikota DKI Jakarta tempat ruang kerja Jokowi. (Mvi/Ism)
Bila tuntutan mereka tidak dipenuhi, maka para buruh kembali mengancam akan menginap di kantor Gubernur DKI bernama lengkap Joko Widodo itu. "Kalau Apindo masih menentukan UMP dibawah Rp 3,7 juta, jawabannya kita menginap lagi," ujar salah seorang orator.
Para buruh masih menunggu hasil rapat Dewan Pengupahan untuk menentukan besaran UMP, yang saat ini sedang berlangsung di lantai 22 gedung Balaikota DKI Jakarta.
Bila tuntutan para buruh ditolak, mereka mengaku akan memerintahkan perwakilan buruh dalam rapat Dewan Pengupahan untuk ikut bergabung melakukan unjuk rasa.
"Hari ini akan ada sidang di lantai 22, kalau ternyata keinginan kita tidak dipenuhi, begitu kita kasih gebrak, kawan-kawan yang ada di lantai 22 harus turun semua," kata orator tersebut.
Pantauan Liputan6.com, walau cuaca tampak hujan disertai angin kencang, buruh tetap melakukan aksi yang berlangsung sejak pukul 10.30 WIB. Akibat aksi tersebut, arus jalan Medan Merdeka Selatan yang mengarah ke Jalan MH. Thamrin ditutup.
Untuk mengantisipasi aksi tersebut berjalan anarkis, polisi telah menyiagakan 2 unit kendaraan water canon di depan Balai Agung, Balaikota DKI Jakarta tempat ruang kerja Jokowi. (Mvi/Ism)