Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok mengakui pernah ditegur Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Teguran disampaikan agar Mubarok tidak mengkritik Jokowi.
"Saya pernah ditegur sama Pak SBY, karena mengkritisi Jokowi," kata Mubarok di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (31/10/2013).
Apa alasan SBY menegur Mubarok? "Karena SBY bilang, kalau Mubarok kritik, yang menyerang ada ribuan," tuturnya.
Akan tetapi, lama kelamaan dirinya memahami bahwa orang-orang yang selalu membela Jokowi di media online bukanlah masyarakat umum, melainkan tim dari Jokowi itu sendiri.
"Jadi tidak alami, kalau saya yang ngomong, yang menyerang itu ada 100 pasti itu ada yang ngatur. Dan itu tidak alami. Yang mem-backup bukan murni masyarakat, setting-an," ungkapnya.
Tidak hanya Mubarok, sejumlah petinggi Demokrat lainnya juga sempat melontarkan kritikan terhadap Jokowi. Seperti Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Nurhayati Ali Assegaf yang menyatakan jelang setahun Jokowi-Ahok ada sekitar 1.000 rumah yang terbakar di Kelapa Gading. Sedangkan pada masa kepemimpinan Fauzi Bowo tidak pernah terjadi kebakaran sebesar itu.
Jokowi pun menjelaskan, penyebab utama kebakaran yang kerap terjadi di Jakarta karena masalah korsleting listrik. Selain itu Jakarta memiliki banyak permukiman padat penduduk dan hunian ilegal yang listriknya tidak bisa terjamin dengan aman. "Kan sebabnya macam-macam, sebabnya kan karena listrik," ujar Jokowi. (Ado/Ism)
"Saya pernah ditegur sama Pak SBY, karena mengkritisi Jokowi," kata Mubarok di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (31/10/2013).
Apa alasan SBY menegur Mubarok? "Karena SBY bilang, kalau Mubarok kritik, yang menyerang ada ribuan," tuturnya.
Akan tetapi, lama kelamaan dirinya memahami bahwa orang-orang yang selalu membela Jokowi di media online bukanlah masyarakat umum, melainkan tim dari Jokowi itu sendiri.
"Jadi tidak alami, kalau saya yang ngomong, yang menyerang itu ada 100 pasti itu ada yang ngatur. Dan itu tidak alami. Yang mem-backup bukan murni masyarakat, setting-an," ungkapnya.
Tidak hanya Mubarok, sejumlah petinggi Demokrat lainnya juga sempat melontarkan kritikan terhadap Jokowi. Seperti Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Nurhayati Ali Assegaf yang menyatakan jelang setahun Jokowi-Ahok ada sekitar 1.000 rumah yang terbakar di Kelapa Gading. Sedangkan pada masa kepemimpinan Fauzi Bowo tidak pernah terjadi kebakaran sebesar itu.
Jokowi pun menjelaskan, penyebab utama kebakaran yang kerap terjadi di Jakarta karena masalah korsleting listrik. Selain itu Jakarta memiliki banyak permukiman padat penduduk dan hunian ilegal yang listriknya tidak bisa terjamin dengan aman. "Kan sebabnya macam-macam, sebabnya kan karena listrik," ujar Jokowi. (Ado/Ism)