Sukses

Loyalis Anas: 1.000-2.000% Tak Ada Bagi-bagi Duit di Kongres

Mantan Ketua DPC Partai Demokrat Cilacap Tridianto mengaku tak mengetahui soal adanya bagi-bagi uang dalam Kongres Demokrat di Bandung.

Mantan Ketua DPC Partai Demokrat Cilacap Tridianto akhirnya menyelesaikan pemeriksaan di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus Hambalang dengan tersangka Anas Urbaningrum.

Diperiksa selama 10 jam, Tridianto yang dikenal sebagai loyalis Anas ini mengaku ditanyai penyidik KPK perihal Kongres Partai Demokrat di Bandung pada 2010.

"Ditanya tentang kongres. Semua sudah saya jawab dengan jelas dan jujur. Kemudian juga ditanya soal bertemu Anas pertama di mana? Pertemuan saya dengan Nazaruddin di mana? Juga kegiatan Nazar selama sebelum dan sesudah kongres, saya jelaskan semuanya," ujar Tridianto di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (31/10/2013) malam.

Tri juga menegaskan dirinya tidak tahu sama sekali mengenai adanya bagi-bagi uang dalam kongres yang saat itu akhirnya memilih Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

"Saya tidak pernah tahu urusan seperti itu. Saya jamin, saya bersih 1.000, 2.000 persen tidak ada itu kongres bagi-bagi duit. Kalau ada mungkin transpor Rp 1 sampai 2 juta, itu wajar. Tidak ada kongres bagi-bagi duit seperti yang diberitakan," tuturnya.

Meski sudah 10 jam diperiksa, Tri mengaku penyidik KPK masih akan menggali banyak keterangan dari dirinya. Jadi, dalam waktu dekat pengusaha jamu asal Cilacap, Jawa Tengah ini bakal diperiksa kembali.

"Saya kira masih banyak katanya keterangan saya dibutuhkan. Jadi saya kemungkinan minggu depan datang lagi ke sini (KPK)," pungkasnya.

Tri sempat mangkir dari panggilan KPK untuk diperiksa. Baru pada panggilan kedua Tri memutuskan untuk datang. KPK sempat mengancam untuk memanggil paksa Tri jika tak memenuhi panggilan kedua. (Ado/Sss)
Video Terkini