Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengimbau semua pihak terkait, khususnya peserta pemilu, agar tidak memanfaatkan kelemahan Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk memanipulasi suara Pemilu 2014. Apalagi untuk mendapatkan kursi di DPR.
"Ini kan angka 10,4 juta data bermasalah, itu jumlah yang tidak sedikit loh. PPP meminta semua pihak terutama peserta pemilu agar tidak memanfaatkan kelemahan DPT ini untuk mendapatkan kursi di parlemen," kata Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP Fernita Darwis kepada Liputan6.com, di Jakarta, Rabu (6/11/2013).
"Jangan ada satupun partai politik memanfaatkan kelemahan DPT untuk menjadi lahan memanipulasi kecurangan suara, sehingga berperuh pada kursi serta persentase."
Fernita berharap, KPU lebih serius membersihkan data bermasalah tersebut. Jika tidak, kata dia, tak menutup kemungkinan akan dimanfaatkan pihak yang berkepentingan pada Pemilu 2014 mendatang.
"Saya harap KPU segera membersihkan data bermasalah itu ya, biarkan memakan waktu mendekati 9 April (pemungutan suara). Yang penting datanya bersih 100%," harap Fernita.
Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengklaim sudah membersikan 3,2 juta data dari 10,4 juta data pemilih Pemilu 2014 yang belum memiliki nomer induk kependudukan (NIK). KPU menargetkan 4 Desember 2013 semua data bersih, agar tidak ada warga negara yang kehilangan hak pilihnya. (Rmn/Ism)
"Ini kan angka 10,4 juta data bermasalah, itu jumlah yang tidak sedikit loh. PPP meminta semua pihak terutama peserta pemilu agar tidak memanfaatkan kelemahan DPT ini untuk mendapatkan kursi di parlemen," kata Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP Fernita Darwis kepada Liputan6.com, di Jakarta, Rabu (6/11/2013).
"Jangan ada satupun partai politik memanfaatkan kelemahan DPT untuk menjadi lahan memanipulasi kecurangan suara, sehingga berperuh pada kursi serta persentase."
Fernita berharap, KPU lebih serius membersihkan data bermasalah tersebut. Jika tidak, kata dia, tak menutup kemungkinan akan dimanfaatkan pihak yang berkepentingan pada Pemilu 2014 mendatang.
"Saya harap KPU segera membersihkan data bermasalah itu ya, biarkan memakan waktu mendekati 9 April (pemungutan suara). Yang penting datanya bersih 100%," harap Fernita.
Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengklaim sudah membersikan 3,2 juta data dari 10,4 juta data pemilih Pemilu 2014 yang belum memiliki nomer induk kependudukan (NIK). KPU menargetkan 4 Desember 2013 semua data bersih, agar tidak ada warga negara yang kehilangan hak pilihnya. (Rmn/Ism)