Jasad Kepala Departemen Pengembangan Bisnis PT Pembangunan Jaya Ancol Pirsa Gautama telah diotopsi. Polisi memastikan Pirsa yang ditemukan pada Rabu kemarin itu tewas karena gantung diri.
"Bisa dinyatakan murni bunuh diri," kata Kapolsek Duren Sawit Kompol Imran Gultom di Jakarta, Kamis (7/11/2013).
Menurut Imran, polisi tidak menemukan adanya luka bekas kekerasan pada tubuh Pirsa. Polisi hanya menemukan luka bekas jeratan di leher saja. "Tidak ada luka bekas penganiayaan. Dia meninggal karena jeratan di leher," lanjutnya.
Hingga kini, polisi sudah memeriksa 3 saksi. Mereka adalah pembantu Pirsa dan 2 tetangga. Ketiga saksi yang diperiksa dimintai keterangan seputar penemuan jasad Pirsa di rumahnya di Perumahan Pondok Bambu Asri Blok V/4, Pondok Bambu, Jakarta Timur.
Sementara, rumah Pirsa saat ini terlihat sepi. Keluarga pun menutup diri dari awak media. "Mohon maaf, untuk saat ini tidak bisa meliput, mengambil gambar, atau wawancara. Ibu juga belum bisa ditemui karena masih dalam suasana berkabung," kata salah seorang petigas keamanan kompleks.
Pantauan Liputan6.com, rumah berpagar hitam itu tampak sepi. Tidak ada rekan-rekan Pirsa yang datang untuk bertakziyah seperti kemarin. Hanya ada beberapa petugas keamanan yang berjaga di sekitar rumah.
Tenda dan kursi tampak masih terpasang di depan rumah. Sesekali beberapa orang keluar dari rumah itu. Namun, mereka keluar hanya untuk berkomunikasi sebentar dengan satpam lalu kembali ke dalam rumah. Pintu pagar pun hanya terbuka sedikit.
"Bapak sudah dibawa ke Palembang untuk dimakamkan. Sudah berangkat dari semalam. Dari RSCM langsung dibawa ke Palembang," tandas petugas keamanan itu. (Eks/Ism)
"Bisa dinyatakan murni bunuh diri," kata Kapolsek Duren Sawit Kompol Imran Gultom di Jakarta, Kamis (7/11/2013).
Menurut Imran, polisi tidak menemukan adanya luka bekas kekerasan pada tubuh Pirsa. Polisi hanya menemukan luka bekas jeratan di leher saja. "Tidak ada luka bekas penganiayaan. Dia meninggal karena jeratan di leher," lanjutnya.
Hingga kini, polisi sudah memeriksa 3 saksi. Mereka adalah pembantu Pirsa dan 2 tetangga. Ketiga saksi yang diperiksa dimintai keterangan seputar penemuan jasad Pirsa di rumahnya di Perumahan Pondok Bambu Asri Blok V/4, Pondok Bambu, Jakarta Timur.
Sementara, rumah Pirsa saat ini terlihat sepi. Keluarga pun menutup diri dari awak media. "Mohon maaf, untuk saat ini tidak bisa meliput, mengambil gambar, atau wawancara. Ibu juga belum bisa ditemui karena masih dalam suasana berkabung," kata salah seorang petigas keamanan kompleks.
Pantauan Liputan6.com, rumah berpagar hitam itu tampak sepi. Tidak ada rekan-rekan Pirsa yang datang untuk bertakziyah seperti kemarin. Hanya ada beberapa petugas keamanan yang berjaga di sekitar rumah.
Tenda dan kursi tampak masih terpasang di depan rumah. Sesekali beberapa orang keluar dari rumah itu. Namun, mereka keluar hanya untuk berkomunikasi sebentar dengan satpam lalu kembali ke dalam rumah. Pintu pagar pun hanya terbuka sedikit.
"Bapak sudah dibawa ke Palembang untuk dimakamkan. Sudah berangkat dari semalam. Dari RSCM langsung dibawa ke Palembang," tandas petugas keamanan itu. (Eks/Ism)