Sukses

PBNU: Partai Islam Jangan Gabung Usung Capres

Ketua PBNU Said Aqil Siroj tak setuju partai politik berlatar belakang Islam bergabung usung capres pada Pemilu 2014.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj tak setuju jika partai politik (parpol) berlatar belakang Islam bergabung mengusung calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2014 mendatang.

Alasannya, kata dia, sensitivitas masyarakat akan lebih peka jika tindak-tanduk partai Islam berbuat kesalahan. Berbeda jika partai berideologikan nasionalis. Meskipun berbuat salah namun hujatannya tak sebesar partai yang berideologikan agama.

"Parpol yang bernuasan Islam tapi orangnya tak sesuai dengan ajaran Islam, contoh ternyata perempuannya banyak. Coba yang berbuat partai nasionalis, orang tidak begitu bicarakan," kata Said di kantor Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI), Jakarta, Kamis (7/11/2013).

"Saya tak merekomendasikan partai-partai Islam bersatu mengusung capres pada Pemilu 2014 mendatang. Pokoknya jangan deh," sambung Said.

Said berujar, dirinya tak main-main dalam hal tersebut. Karena sudah banyak contoh orang-orang dari parpol Islam yang tersangkut kasus hukum. Bukan hanya parpolnya yang dihujat tapi Islam pun terkena dampaknya.

"Begitu partai Islam oknumnya kena kasus, masyarakat jadi apatis kecewa dan geram. Dikira suci ternyata tidak, karena yang jadi ukuran kebenaran perilaku akhlak dalam partai Islam itu," tegas Said.

Said mengungkapkan, secara pribadi dan mewakili warga NU belum menentukan sikap terkait wacana capres dan cawapres. Namun, ia tegaskan lagi partai islam sebaiknya tak bergabung untuk mengusung satu capres.

"Belum tentu bisa tentukan arah politik. Sekarang kan sudah demokrasi terbuka dan sudah semakin dewasa. Capres mana yang kelihatan merakyat dan bisa bawa perubahan itu yang sebetulnya rakyat rindukan," tukas Said. (Ali/Ism)
Video Terkini