Hingga Minggu (10/11/2013) pagi, 6 korban selamat dalam musibah jatuhnya helikopter jenis MI-17 milik TNI di perbatasan Indonesia-Malaysia masih kritis. Panglima TNI Jenderal Moeldoko memastikan pesawat produksi tahun 2010 itu dalam kondisi baik.
Seperti tayangan Liputan 6 Siang SCTV, Miggu (10/11/2013), mereka masih menjalani perawatan intensif di ruang hight care unit Rumah Sakit Angkatan Laut Ilyas, Tarakan. Para korban yang menderita luka bakar hingga 90% beberapa di antaranya mulai sadarkan diri.
Di Ngawi, Jawa Timur, keluarga salah satu korban tewas, Serka Aan Prayitno, berharap para korban segera dievakuasi dan dipulangkan ke kampung halaman untuk dimakamkan.
Sementara Panglima TNI memastikan, sebelum terjatuh helikopter MI-17 masih dalam kondisi baik dan tidak kelebihan beban. Penyebab kecelakaan hingga kini masih dalam penyelidikan.
Pesawat helikopter MI-17 milik TNI AU jatuh, Sabtu 9 November, kemarin saat dalam misi pembangunan pos TNI di perbatasan Indonesia-Malaysia. Saat itu heli tengah mengangkut 19 penumpang termasuk kru pesawat dan material dari Takaran ke Malinau, Kalimantan Utara.
Beberapa ratus meter dari lokasi pendaratan, helikopter buatan Rusia ini tiba-tiba kehilangan tenaga dan jatuh. (Rmn/Yus)
Seperti tayangan Liputan 6 Siang SCTV, Miggu (10/11/2013), mereka masih menjalani perawatan intensif di ruang hight care unit Rumah Sakit Angkatan Laut Ilyas, Tarakan. Para korban yang menderita luka bakar hingga 90% beberapa di antaranya mulai sadarkan diri.
Di Ngawi, Jawa Timur, keluarga salah satu korban tewas, Serka Aan Prayitno, berharap para korban segera dievakuasi dan dipulangkan ke kampung halaman untuk dimakamkan.
Sementara Panglima TNI memastikan, sebelum terjatuh helikopter MI-17 masih dalam kondisi baik dan tidak kelebihan beban. Penyebab kecelakaan hingga kini masih dalam penyelidikan.
Pesawat helikopter MI-17 milik TNI AU jatuh, Sabtu 9 November, kemarin saat dalam misi pembangunan pos TNI di perbatasan Indonesia-Malaysia. Saat itu heli tengah mengangkut 19 penumpang termasuk kru pesawat dan material dari Takaran ke Malinau, Kalimantan Utara.
Beberapa ratus meter dari lokasi pendaratan, helikopter buatan Rusia ini tiba-tiba kehilangan tenaga dan jatuh. (Rmn/Yus)