Sekretaris Jenderal Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Gunawan menyatakan tidaklah tepat bila pembelian mobil baru untuk para pimpinan Bawaslu disebut pemborosan anggaran. Menurutnya, mobil baru itu sebagai penunjang kinerja pimpinan Bawaslu yang sangat tinggi.
"Pembelian mobil itu saya tegaskan bahwa pembelian mobil Bawaslu itu bukan 5 Camry. Yang benar 1 Camry dan 3 Honda CRV. Jadi pembelian tahun 2013 itu dalam rangka pengembangan Sekjen Bawslu. Kesekjenan Bawaslu itu dari eselon 2 ke eselon 1. Dari situ ada alokasi untuk pembelian 4 unit mobil," jelas Gunawan di gedung Bawaslu, Jakarta, Senin (11/11/2013).
Gunawan berujar, pembelian mobil itu karena anggota atau pimpinan Bawaslu ini masih menggunakan mobil dinas lama. Sementara mobilitas anggota Bawaslu sangat tinggi terlebih jelang Pemilu 2014. "Sehingga kami sepakat untuk pembelian mobil ini diprioritaskan untuk komisioner," ucap Gunawan.
Dia juga mengungkapkan mobil anggota Bawaslu yang lama diberikan kepada dirinya selaku Sekjen dan 4 kepala biro. "Pertimbagannya gini, kami kan sekretariat itu fungsinya hanya supporting staff jadi mobilitas nggak terlalu tinggi. Kalau saya kan hanya dari rumah ke kantor, dari kantor ke MK, KPU, terus paling sering ke DPR," ungkap Gunawan.
Sementara, sambung Gunawan, kinerja para pimpinan begitu tinggi. Sedangkan mobil lama itu sudah banyak yang rusak dan bahkan ada yang pernah kecelakaan, dan itu statusnya kurang sempurna.
Pembelian mobil itu sudah masuk dalam anggaran tahun 2012 dan sudah tercantum dalam daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA) per 1 januari 2013. "Intinya itu dalam rangka meningkatkan kinerja beliau ini kami putuskan untuk pembelian mobil ini diperuntukan untuk komisioner," tandas Gunawan.
Keempat mobil baru yang dibeli oleh Bawaslu itu senilai ratusan juta upiah. Untuk Toyota Camry berharga Rp 466 juta, sementara Honda CRV per satu unitnya Rp 392 juta. (Ali/Ism)
"Pembelian mobil itu saya tegaskan bahwa pembelian mobil Bawaslu itu bukan 5 Camry. Yang benar 1 Camry dan 3 Honda CRV. Jadi pembelian tahun 2013 itu dalam rangka pengembangan Sekjen Bawslu. Kesekjenan Bawaslu itu dari eselon 2 ke eselon 1. Dari situ ada alokasi untuk pembelian 4 unit mobil," jelas Gunawan di gedung Bawaslu, Jakarta, Senin (11/11/2013).
Gunawan berujar, pembelian mobil itu karena anggota atau pimpinan Bawaslu ini masih menggunakan mobil dinas lama. Sementara mobilitas anggota Bawaslu sangat tinggi terlebih jelang Pemilu 2014. "Sehingga kami sepakat untuk pembelian mobil ini diprioritaskan untuk komisioner," ucap Gunawan.
Dia juga mengungkapkan mobil anggota Bawaslu yang lama diberikan kepada dirinya selaku Sekjen dan 4 kepala biro. "Pertimbagannya gini, kami kan sekretariat itu fungsinya hanya supporting staff jadi mobilitas nggak terlalu tinggi. Kalau saya kan hanya dari rumah ke kantor, dari kantor ke MK, KPU, terus paling sering ke DPR," ungkap Gunawan.
Sementara, sambung Gunawan, kinerja para pimpinan begitu tinggi. Sedangkan mobil lama itu sudah banyak yang rusak dan bahkan ada yang pernah kecelakaan, dan itu statusnya kurang sempurna.
Pembelian mobil itu sudah masuk dalam anggaran tahun 2012 dan sudah tercantum dalam daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA) per 1 januari 2013. "Intinya itu dalam rangka meningkatkan kinerja beliau ini kami putuskan untuk pembelian mobil ini diperuntukan untuk komisioner," tandas Gunawan.
Keempat mobil baru yang dibeli oleh Bawaslu itu senilai ratusan juta upiah. Untuk Toyota Camry berharga Rp 466 juta, sementara Honda CRV per satu unitnya Rp 392 juta. (Ali/Ism)