Kasus jatuhnya helikopter milik TNI AD jenis MI-17 saat melakukan misi pembangunan pos perbatasan Indonesia-Malaysia di Malinau, Kalimantan Utara, masih terus diselidiki.
Panglima TNI Jendral TNI Moeldoko memastikan kecelakaan helikopter yang menewaskan 14 orang serta 6 lainnya luka-luka diakibatkan oleh faktor cuaca.
"Jadi kondisi fix baik, karena faktor cuaca saja," kata Jenderal TNI Moeldoko di Gedung Kesenian Jakarta, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Senin (11/11/2013).
Moeldoko menjelaskan, sebelum mendarat di Kecamatan Baku Hulu, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, Helikopter MI 17 terkena hempasan angin sehingga ekor helikopter menabrak sebuah pohon. "Akibat menabrak itu semakin tidak terkendali akhirnya terguling," tambah Moeldoko.
Dia juga membenarkan, helikopter nahas itu membawa sejumlah bahan bakar dan material bangunan untuk membangun sebuah pos di perbatasan Indonesia dan Malaysia.
"Heli sendiri bawa bahan bakarnya juga. Karena disitu ada BBM sehingga timbul kebakaran. Itu yang sementara ditemukan," jelas Moeldoko. (Ali/Mvi)
Panglima TNI Jendral TNI Moeldoko memastikan kecelakaan helikopter yang menewaskan 14 orang serta 6 lainnya luka-luka diakibatkan oleh faktor cuaca.
"Jadi kondisi fix baik, karena faktor cuaca saja," kata Jenderal TNI Moeldoko di Gedung Kesenian Jakarta, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Senin (11/11/2013).
Moeldoko menjelaskan, sebelum mendarat di Kecamatan Baku Hulu, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, Helikopter MI 17 terkena hempasan angin sehingga ekor helikopter menabrak sebuah pohon. "Akibat menabrak itu semakin tidak terkendali akhirnya terguling," tambah Moeldoko.
Dia juga membenarkan, helikopter nahas itu membawa sejumlah bahan bakar dan material bangunan untuk membangun sebuah pos di perbatasan Indonesia dan Malaysia.
"Heli sendiri bawa bahan bakarnya juga. Karena disitu ada BBM sehingga timbul kebakaran. Itu yang sementara ditemukan," jelas Moeldoko. (Ali/Mvi)