Lewat buku bertajuk 'Selalu Ada Pilihan', Presiden SBY menuturkan pengalamannya dan menjawab segala tudingan yang datang padanya selama menjabat sebagai presiden. 'Curhat' itu dinilai merupakan hal yang lumrah.
"Sah-sah saja bila Presiden hendak curhat dalam buku yang akan ditulis," kata anggota Komisi III DPR Fraksi PKS Aboe Bakar Al Habsy di Jakarta, Selasa (12/11/2013).
"Toh selama ini sudah sering pula kita dengar curhat dalam pidato beliau," imbuhnya.
Aboe Bakar tak ingin berandai-andai mengenai isi buku yang akan diluncurkan pada Desember mendatang itu. Namun dia yakin, tak ada yang perlu dirisaukan mengenai isinya.
"Saya rasa tak perlu khawatir dengan isinya, saya yakin beliau seorang negarawan, tak mungkin akan memojokkan pihak-pihak tertentu. Lagi pula masyarakat kini telah dewasa, mereka akan bisa menyikapi setiap pemberitaan dan opini secara bijak," ujarnya.
Sejumlah pihak merasa, dengan menerbitkan buku itu, SBY tengah menggunakan politik belas kasihan. Namun Aboe Bakar menilai, jika pun hal itu diterapkan SBY, dia belum tentu berhasil menyentuh hati masyarakat.
"Kita meyakini rakyat memiliki hati nurani yang tajam, tak akan mempan lagi politik pencitraan dan politik belas kasihan," pungkas Aboe Bakar.
Dalam akun twitter-nya, @SBYudhoyono , SBY membeberkan rencana peluncuran buku itu. Dalam kicauannya, dia menyatakan, akan ada kisah pribadi dan banyak pelajaran yang pernah dialami, yang mungkin bisa berguna juga buat para pembaca.
"Berbagi cerita selalu menyenangkan, apalagi di balik kegiatan saya sebagai Presiden. Banyak dugaan dan kejutan," kicau SBY, Senin 11 November kemarin. (Ndy/Sss)
"Sah-sah saja bila Presiden hendak curhat dalam buku yang akan ditulis," kata anggota Komisi III DPR Fraksi PKS Aboe Bakar Al Habsy di Jakarta, Selasa (12/11/2013).
"Toh selama ini sudah sering pula kita dengar curhat dalam pidato beliau," imbuhnya.
Aboe Bakar tak ingin berandai-andai mengenai isi buku yang akan diluncurkan pada Desember mendatang itu. Namun dia yakin, tak ada yang perlu dirisaukan mengenai isinya.
"Saya rasa tak perlu khawatir dengan isinya, saya yakin beliau seorang negarawan, tak mungkin akan memojokkan pihak-pihak tertentu. Lagi pula masyarakat kini telah dewasa, mereka akan bisa menyikapi setiap pemberitaan dan opini secara bijak," ujarnya.
Sejumlah pihak merasa, dengan menerbitkan buku itu, SBY tengah menggunakan politik belas kasihan. Namun Aboe Bakar menilai, jika pun hal itu diterapkan SBY, dia belum tentu berhasil menyentuh hati masyarakat.
"Kita meyakini rakyat memiliki hati nurani yang tajam, tak akan mempan lagi politik pencitraan dan politik belas kasihan," pungkas Aboe Bakar.
Dalam akun twitter-nya, @SBYudhoyono , SBY membeberkan rencana peluncuran buku itu. Dalam kicauannya, dia menyatakan, akan ada kisah pribadi dan banyak pelajaran yang pernah dialami, yang mungkin bisa berguna juga buat para pembaca.
"Berbagi cerita selalu menyenangkan, apalagi di balik kegiatan saya sebagai Presiden. Banyak dugaan dan kejutan," kicau SBY, Senin 11 November kemarin. (Ndy/Sss)