Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri heran dengan mudahnya para tokoh menyatakan diri sebagai calon presiden. Kritik Presiden ke-5 RI itu pun ditanggapi Presiden SBY melalui akun twitter @SBYudhoyono.
Namun, bagi peserta Konvensi Capres Partai Demokrat Gita Wirjawan, penyataan Megawati dan SBY itu ucapan yang bijaksana. Tidak ada yang salah.
"Kalau saya beranggapan, ucapan seorang Presiden ataupun mantan Presiden itu ucapan yang bijaksana," ujar Menteri Perdagangan itu saat berkunjung ke redaksi Liputan6.com, Senayan, Jakarta, Selasa (12/11/2013).
Tapi, sambungnya, sebagai capres yang ikut konvensi Partai Demokrat, ia menilai langkahnya bertarung pada Pilpres 2014 sebagai sikap yang mulia.
"Kalkulasi saya ke depan, konvensi ini sangat mulia. Karena ini mungkin satu-satunya proses politik yang bisa menyajikan pilihan bermutu kepada seluruh rakyat Indonesia yang akan menilai," kata Gita.
Megawati mengaku heran dengan banyaknya tokoh yang ingin maju dalam Pemilihan Presiden 2014. Dia prihatin karena saat ini terlalu mudah bagi sejumlah orang untuk menyatakan ingin jadi presiden.
Keheranan Megawati itu pun dijawab Presiden SBY dalam kicauannya di akun twitter @SBYudhoyono, Senin 11 November kemarin. Dalam setiap kicauannya, SBY membubuhkan tanda pagar (#) SAP, yang merupakan judul buku yang tengah ditulisnya, 'Selalu Ada Pilihan'.
"Banyak komentar pesimis dan negatif, "Heran, kenapa banyak yang ingin jadi Presiden, emang enak? Memang bisa bikin baik negeri ini? #SAP," tulis SBY, mengawali twitnya.
Sebagai yang kini menjabat sebagai Presiden, jelas SBY, tidak benar jika Presiden dianggap serba susah, sengsara, dan tidak ada yang bisa diperbuat untuk bangsanya. Bagi pemimpin sejati, suka duka, tantangan berat dan ujian sejarah tentu adalah romantika dan kekayaan hidup yang tiada tara. (Mut/Ism)
Namun, bagi peserta Konvensi Capres Partai Demokrat Gita Wirjawan, penyataan Megawati dan SBY itu ucapan yang bijaksana. Tidak ada yang salah.
"Kalau saya beranggapan, ucapan seorang Presiden ataupun mantan Presiden itu ucapan yang bijaksana," ujar Menteri Perdagangan itu saat berkunjung ke redaksi Liputan6.com, Senayan, Jakarta, Selasa (12/11/2013).
Tapi, sambungnya, sebagai capres yang ikut konvensi Partai Demokrat, ia menilai langkahnya bertarung pada Pilpres 2014 sebagai sikap yang mulia.
"Kalkulasi saya ke depan, konvensi ini sangat mulia. Karena ini mungkin satu-satunya proses politik yang bisa menyajikan pilihan bermutu kepada seluruh rakyat Indonesia yang akan menilai," kata Gita.
Megawati mengaku heran dengan banyaknya tokoh yang ingin maju dalam Pemilihan Presiden 2014. Dia prihatin karena saat ini terlalu mudah bagi sejumlah orang untuk menyatakan ingin jadi presiden.
Keheranan Megawati itu pun dijawab Presiden SBY dalam kicauannya di akun twitter @SBYudhoyono, Senin 11 November kemarin. Dalam setiap kicauannya, SBY membubuhkan tanda pagar (#) SAP, yang merupakan judul buku yang tengah ditulisnya, 'Selalu Ada Pilihan'.
"Banyak komentar pesimis dan negatif, "Heran, kenapa banyak yang ingin jadi Presiden, emang enak? Memang bisa bikin baik negeri ini? #SAP," tulis SBY, mengawali twitnya.
Sebagai yang kini menjabat sebagai Presiden, jelas SBY, tidak benar jika Presiden dianggap serba susah, sengsara, dan tidak ada yang bisa diperbuat untuk bangsanya. Bagi pemimpin sejati, suka duka, tantangan berat dan ujian sejarah tentu adalah romantika dan kekayaan hidup yang tiada tara. (Mut/Ism)