Kapolri Jenderal Pol Sutarman mengimbau penyidik polisi untuk tidak takut kepada atasannya yang terendus melakukan tindak pidana korupsi. Termasuk Kapolres bila tertangkap tangan melakukan korupsi.
"Jika anda melihat Kapolresnya tertangkap tangan melakukan korupsi, apakah Anda berani (memprosesnya secara hukum)? Kita semangati," kata Sutarman saat membuka acara Pelatihan Kemampuan Tiknis Penyidik Tindak Pidana Korupsi di Aula PKBI, Kebayoran, Jakarta, Selasa (12/11/2013).
Imbauan Sutarman itu dilontarkannya untuk memberi dukungan kepada 110 penyidik tindak pidana korupsi dari seluruh kepolisian daerah (Polda) dan 10 penyidik tindak pidana korupsi dari Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Polri.
"Mereka semua semangat, sehingga kita bisa bersikap tegas untuk berantas korupsi," ujar dia.
Sutarman pun menaruh harapan kepada para penyidik agar meningkatkan profesionalisme dalam kemampuan penyidikan antikorupsi. Mengingat korupsi adalah bagian dari kejahatan luar biasa yang harus diberantas dengan kemampuan luar biasa, terutama dari sisi personel polisi.
"Jadi yang harus kita lakukan dalam waktu singkat adalah kemampuannya. Dari aspek kemampuannya, profesionalismenya, teknologinya dan aspek-aspek lainnya yang harus kita tingkatkan, sehingga kita bisa menjawab (keinginan) dari masyarakat," ungkap mantan Kabareskrim itu.
Ia pun berjanji akan terus mendukung seluruh jajaran kepolisian untuk tetap menjaga integritas dan semangat pemberantasan korupsi.
"Ini kita latihan, dan saya berikan semangat sehingga saya sendiri buka pelatihan ini, ini adalah komitmen kita untuk meningkatkan kemampuan profesionalisme penyidik kita dalam rangka melakukan penyidikan Tipikor. Karena saya ingatkan lagi, korupsi sudah masif dan terstruktur dan berdampak pada sendi-sendi kehidupan bangsa," tandas Sutarman. (Mut/Sss)
"Jika anda melihat Kapolresnya tertangkap tangan melakukan korupsi, apakah Anda berani (memprosesnya secara hukum)? Kita semangati," kata Sutarman saat membuka acara Pelatihan Kemampuan Tiknis Penyidik Tindak Pidana Korupsi di Aula PKBI, Kebayoran, Jakarta, Selasa (12/11/2013).
Imbauan Sutarman itu dilontarkannya untuk memberi dukungan kepada 110 penyidik tindak pidana korupsi dari seluruh kepolisian daerah (Polda) dan 10 penyidik tindak pidana korupsi dari Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Polri.
"Mereka semua semangat, sehingga kita bisa bersikap tegas untuk berantas korupsi," ujar dia.
Sutarman pun menaruh harapan kepada para penyidik agar meningkatkan profesionalisme dalam kemampuan penyidikan antikorupsi. Mengingat korupsi adalah bagian dari kejahatan luar biasa yang harus diberantas dengan kemampuan luar biasa, terutama dari sisi personel polisi.
"Jadi yang harus kita lakukan dalam waktu singkat adalah kemampuannya. Dari aspek kemampuannya, profesionalismenya, teknologinya dan aspek-aspek lainnya yang harus kita tingkatkan, sehingga kita bisa menjawab (keinginan) dari masyarakat," ungkap mantan Kabareskrim itu.
Ia pun berjanji akan terus mendukung seluruh jajaran kepolisian untuk tetap menjaga integritas dan semangat pemberantasan korupsi.
"Ini kita latihan, dan saya berikan semangat sehingga saya sendiri buka pelatihan ini, ini adalah komitmen kita untuk meningkatkan kemampuan profesionalisme penyidik kita dalam rangka melakukan penyidikan Tipikor. Karena saya ingatkan lagi, korupsi sudah masif dan terstruktur dan berdampak pada sendi-sendi kehidupan bangsa," tandas Sutarman. (Mut/Sss)