Sukses

Polisi Bersenjata Kawal Penggeledahan, Pasek: Anas Tak Berbahaya

Pengamanan ketat di rumah Anas Urbaningrum dinilai tak perlu dilakukan.

Penjagaan ketat polisi bersenjata lengkap saat penggeledahan rumah Anas Urbaningrum oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diprotes. Pengamanan ketat dinilai tidak diperlukan.

"Pak Anas dan Mbak Tya (Attiyah Laila) hanya warga negara Indonesia biasa. Tidak ada kekuasaan apa-apa dan tidak ada kewenangan apa-apa. Tak ada yang perlu ditakutkan, dia orang yang lemah," kata politisi Demokrat Gede Pasek Suardika kepada dengan Liputan6.com di gedung DPR, Jakarta, Selasa (12/11/2013).

Menurut dia, Anas kini sudah 'nonaktif' dari dunia politik. Kegiatannya pun paling cuma diskusi bersama orang-orang yang tergabung dengan ormas yang dia dirikan. "Paling Jumat diskusi, gitu saja kerjaannya," tutur dia.

Pasek mengatakan, memang ada sedikit yang berbeda dalam penggeledahan rumah Anas dengan penggeledahan yang dilakukan KPK di tempat lain. Menurut dia, dalam penggeledahan di tempat lain, tak ada polisi bersenjata mengawal.

"Kalau hanya Anas Urbaningrum dan Mba Tya kan hanya warga negara biasa. Orang biasa-biasa dan tidak punya kekuasaan atau kewenangan. Mau diapain saja bisa kok," tandas dia.

Meski demikian, Pasek mengatakan penggeledahan KPK itu patut dihormati. Sebab, penggeledahan ini berguna untuk menemukan titik terang kasus korupsi proyek Hambalang.

"Penggeledahan itu bagian yang dilakukan oleh pihak berwajib, jadi harus dihormati. DPR saja menghormati kok kalau ruangan digeledah. Ruang mana di DPR yang belum (digeledah)?" terang Pasek. (Eks/Ism)
Video Terkini