Wakil Ketua Komisi II DPR Arief Wibowo mengatakan pembelian 4 mobil dinas seharga ratusan juta rupiah oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) merupakan tindakan tak etis. Apalagi itu dilakukan saat DPT Pemilu 2014 sedang bermasalah.
"Itu enggak etis, malah beli mobil, buat apa?" kata Arief di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Selasa (12/11/2013).
Menurut Arief, pembelian 4 mobil dinas yang harganya mencapai Rp 1,642 miliar itu juga tak jelas apakah sudah masuk dalam persetujuan anggaran atau belum. "Saya tidak ingat persis anggaran itu, tetapi tidak perlu itu. Tidak etis, kurang pantaslah," kecam Arief.
Pembelian mobil dinas baru itu guna meningkatkan kinerja para komisioner Bawaslu. 4 Mobil yang dibeli adalah 1 unit mobil Toyota Camry dan 3 unit mobil Honda CRV. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Bawaslu Gunawan Suswantoro menuturkan, 4 mobil dinas tersebut sebagai pengganti mobil lama yang bakal dipakai komisioner Bawaslu.
Gunawan juga mengatakan, mobil dinas komisioner Bawaslu telah berumur 8 tahun, sehingga mengganggu untuk menjalankan aktivitas tugas kedinasan. Tak hanya itu, mobil dinas yang lama sering mogok, sehingga perlu dibeli yang baru. (Ado/Sss)
"Itu enggak etis, malah beli mobil, buat apa?" kata Arief di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Selasa (12/11/2013).
Menurut Arief, pembelian 4 mobil dinas yang harganya mencapai Rp 1,642 miliar itu juga tak jelas apakah sudah masuk dalam persetujuan anggaran atau belum. "Saya tidak ingat persis anggaran itu, tetapi tidak perlu itu. Tidak etis, kurang pantaslah," kecam Arief.
Pembelian mobil dinas baru itu guna meningkatkan kinerja para komisioner Bawaslu. 4 Mobil yang dibeli adalah 1 unit mobil Toyota Camry dan 3 unit mobil Honda CRV. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Bawaslu Gunawan Suswantoro menuturkan, 4 mobil dinas tersebut sebagai pengganti mobil lama yang bakal dipakai komisioner Bawaslu.
Gunawan juga mengatakan, mobil dinas komisioner Bawaslu telah berumur 8 tahun, sehingga mengganggu untuk menjalankan aktivitas tugas kedinasan. Tak hanya itu, mobil dinas yang lama sering mogok, sehingga perlu dibeli yang baru. (Ado/Sss)