Pencetus Busway Kick Muhammad Daivi (62) punya sejumlah gerakan untuk mengusir para pengendara yang menerobos busway atau jalur bus Transjakarta. Gerakan pertama, menendangkan kaki ke arah kendaraan penerobos busway ditambah mengacungkan jempol ala 'dislike'. Itu dilakukan Daivi sambil berdiri di pintu halte.
"Gerakan seperti menendang ini yang awalnya saya sering praktikan," kata Daivi ketika ditemui Halte Busway Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (14/11/2013).
Gaya atau jurus ke dua adalah menjulurkan salah satu tangan dengan mengarahkan ibu jari ke bawah. Jurus yang satu ini menjadi pertanda ejekan untuk para pengendara yang menerobos busway.
Sedangkan gaya ke tiga adalah memotret para penerobos busway. Jurus ini diklaim Daivi kerap ditakuti oleh para pelanggar tersebut. "Kalau mereka kita potret, lalu kita sebarkan ke media sosial mereka pasti akan malu. Ini salah satu shock terapinya," tambah Daiva.
Meski demikian, Daivi masih menyimpan satu jurus lagi. Jurus pamungkas ini baru dikeluarkan jika ketiga aksi itu tetap gagal membendung para pelanggar jalur Transjakarta. Dan jurus pamungkas itu adalah membentangkan spanduk di halte tempat dirinya beraksi.
"Kalau gaya-gaya yang saya praktikkan itu sudah tidak mempan lagi. Saya akan buat poster dan membentangkannya yang bertuliskan apa saja yang menolak pengendara menerobos busway," tutup Daivi. (Eks/Ism)
"Gerakan seperti menendang ini yang awalnya saya sering praktikan," kata Daivi ketika ditemui Halte Busway Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (14/11/2013).
Gaya atau jurus ke dua adalah menjulurkan salah satu tangan dengan mengarahkan ibu jari ke bawah. Jurus yang satu ini menjadi pertanda ejekan untuk para pengendara yang menerobos busway.
Sedangkan gaya ke tiga adalah memotret para penerobos busway. Jurus ini diklaim Daivi kerap ditakuti oleh para pelanggar tersebut. "Kalau mereka kita potret, lalu kita sebarkan ke media sosial mereka pasti akan malu. Ini salah satu shock terapinya," tambah Daiva.
Meski demikian, Daivi masih menyimpan satu jurus lagi. Jurus pamungkas ini baru dikeluarkan jika ketiga aksi itu tetap gagal membendung para pelanggar jalur Transjakarta. Dan jurus pamungkas itu adalah membentangkan spanduk di halte tempat dirinya beraksi.
"Kalau gaya-gaya yang saya praktikkan itu sudah tidak mempan lagi. Saya akan buat poster dan membentangkannya yang bertuliskan apa saja yang menolak pengendara menerobos busway," tutup Daivi. (Eks/Ism)