Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan, tidak bersalah dalam menyebut anak nakal berpotensi menjadi calon bajingan. Pernyataan itu untuk menjawab protes dari Ketua Satgas Perlindungan Anak (Satgas PA) M Ihsan yang keberatan dengan kata-kata pria yang kerap disapa Ahok itu.
"Memang begitu. Kalau anak tidak mau diperbaiki, anak akan jadi bajingan, dia harus dididik. Saya kan cuma bilang itu bisa jadi bajingan kalau tidak dididik karena sudah bajak bus," ujar Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (15/11/2013).
Ia mengatakan, jika hanya kenakalan 1 atau 2 remaja yang berkelahi, hal tersebut masih dalam batas wajar. Namun, ketika para pelajar mulai berencana melakukan pemukulan secara beramai-ramai kemudian melakukan pembajakan angkutan umum, tindakan tersebut sudah mengarah ke kriminalitas.
"Itu sudah ada bibit bajingan namanya. Saya tidak salah dalam hal itu," kata Ahok.
Dia menuturkan, kelakuan pelajar yang tawuran hingga membajak bus sudah melanggar dan menganggu hak orang lain. Sementara, tugas negara adalah menjaga supaya hak seseorang tidak menganggu hak orang lain. Sebab jika masyarakat ingin hidup nyaman, harus tertib dan ketertiban bisa tercipta dari adanya penegakan hukum.
Dia pun mempertanyakan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sebagai lembaga negara mengapa hanya membela anak-anak nakal yang dikeluarkan atau drop out, sedangkan pelajar lain yang mungkin menjadi korban kenakalan tidak.
"Kalau soal hak individu atau hak anak, semua orang berhak. Tapi ketika hak Anda mengganggu hak orang lain, pertanyaan saya kepada PA-PA yang hebat ini, hak orang yang baik-baik tapi dipukulin itu Anda kok tidak lindungi," kata Ahok.
"Karena itu Anda jangan manjakan mereka. Kasihan dong, anak-anak orang yang sekolah baik-baik tapi jadi korban. Jadi kalau bela itu, bela yang betul. Kalau saya harus bela 10 orang, harus pilih salah 9 hidup, saya korbankan 1, yang nakal. Karena sekolah kita terbatas," lanjutnya.
Seperti yang diberitakan, pernyataan kontroversial yang terlontar dari mulut Ahok yang membuat marah Ketua Satgas Perlindungan Anak (Satgas PA) M Ihsan. Bahkan, Ihsan mengaku akan mempersoalkan pernyataan suami Veronica Tan tersebut dalam bentuk somasi.
"Saya kaget ketika membaca pernyataan Ahok sebagai Wagub DKI Jakarta, yang perlu diketahui bahwa tidak ada orangtua manapun dapat menerima kalau anaknya disebut calon bajingan oleh Ahok. Satgas PA melalui pengacara yang ditunjuk akan mengajukan somasi pada Ahok atas pernyataannya 'anak-anak calon bajingan'. Semoga menjadi 'efek jera' atau pembelajaran bagi Ahok untuk menjaga omongan karena posisinya sebagai pejabat publik akan melukai perasaan masyarakat," tegas Ihsan. (Mvi/Yus)
"Memang begitu. Kalau anak tidak mau diperbaiki, anak akan jadi bajingan, dia harus dididik. Saya kan cuma bilang itu bisa jadi bajingan kalau tidak dididik karena sudah bajak bus," ujar Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (15/11/2013).
Ia mengatakan, jika hanya kenakalan 1 atau 2 remaja yang berkelahi, hal tersebut masih dalam batas wajar. Namun, ketika para pelajar mulai berencana melakukan pemukulan secara beramai-ramai kemudian melakukan pembajakan angkutan umum, tindakan tersebut sudah mengarah ke kriminalitas.
"Itu sudah ada bibit bajingan namanya. Saya tidak salah dalam hal itu," kata Ahok.
Dia menuturkan, kelakuan pelajar yang tawuran hingga membajak bus sudah melanggar dan menganggu hak orang lain. Sementara, tugas negara adalah menjaga supaya hak seseorang tidak menganggu hak orang lain. Sebab jika masyarakat ingin hidup nyaman, harus tertib dan ketertiban bisa tercipta dari adanya penegakan hukum.
Dia pun mempertanyakan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sebagai lembaga negara mengapa hanya membela anak-anak nakal yang dikeluarkan atau drop out, sedangkan pelajar lain yang mungkin menjadi korban kenakalan tidak.
"Kalau soal hak individu atau hak anak, semua orang berhak. Tapi ketika hak Anda mengganggu hak orang lain, pertanyaan saya kepada PA-PA yang hebat ini, hak orang yang baik-baik tapi dipukulin itu Anda kok tidak lindungi," kata Ahok.
"Karena itu Anda jangan manjakan mereka. Kasihan dong, anak-anak orang yang sekolah baik-baik tapi jadi korban. Jadi kalau bela itu, bela yang betul. Kalau saya harus bela 10 orang, harus pilih salah 9 hidup, saya korbankan 1, yang nakal. Karena sekolah kita terbatas," lanjutnya.
Seperti yang diberitakan, pernyataan kontroversial yang terlontar dari mulut Ahok yang membuat marah Ketua Satgas Perlindungan Anak (Satgas PA) M Ihsan. Bahkan, Ihsan mengaku akan mempersoalkan pernyataan suami Veronica Tan tersebut dalam bentuk somasi.
"Saya kaget ketika membaca pernyataan Ahok sebagai Wagub DKI Jakarta, yang perlu diketahui bahwa tidak ada orangtua manapun dapat menerima kalau anaknya disebut calon bajingan oleh Ahok. Satgas PA melalui pengacara yang ditunjuk akan mengajukan somasi pada Ahok atas pernyataannya 'anak-anak calon bajingan'. Semoga menjadi 'efek jera' atau pembelajaran bagi Ahok untuk menjaga omongan karena posisinya sebagai pejabat publik akan melukai perasaan masyarakat," tegas Ihsan. (Mvi/Yus)