Sukses

Pengusaha Roti Jadi Bandar Sabu Dibekuk BNN

"Usaha roti saya habis buat pakai sabu, terus saya jual buat modal jualan sabu," kata Toni,

Demi ingin mengubah nasibnya secara cepat, Toni nekat menjadi bandar narkoba jenis sabu kristal. Pria yang sebelumnya menjadi pengusaha roti ini bangkrut dan akhirnya menjual perusahaan rotinya untuk modal usaha menjadi bandar sabu.

"Usaha roti saya habis buat pakai sabu, terus saya jual buat modal jualan sabu," kata Toni di gedung Badan Narkotika Nasional (BNN) di Cawang, Jakarta Timur, Jumat (15/11/2013).

Toni mengakui menjadi pecandu sabu sejak masih menjalankan usaha rotinya. Namun, karena kecanduannya terhadap barang haram tersebut usaha rotinya akhirnya bangkrut dan dijual kepada temannya. Ia mulai mengedarkan sabu sejak 2010 silam.

Toni tergiur dengan keuntungan yang didapat dari bisnis haram itu sangat besar. "Untuk 1 gram nya saya mendapat keuntungan Rp 100 ribu," ucap Toni.

Dia mengaku membeli sabu dari Jakarta dengan nilai beragam. Namun yang paling banyak ia mengatakan sebesar 500 gram. "Belinya mulai dari 300 sampai 500 gram untuk diedarkan di Semarang," imbuhnya.

Toni ditangkap di hotel di daerah Semarang, Jawa Tengah, Kamis 14 November dinihari oleh tim penyidik. Dalam aksinya, Toni mengaku mengedarkan sabu hanya di daerah Semarang.

Selain Toni, BNN juga menangkap kaki tangannya, Iwan yang bertugas mengedarkan sabu di daerah Semarang dan menangkap Chandra yang bertugas sebagai kurir. Chandra bertugas membeli sabu dari Jakarta dan diserahkan kepada Toni di Semarang.

Dalam penangkapan tersebut, BNN berhasil menyita 5 bungkus sabu seberat 500 gram, 13 hand phone, 3 kartu ATM, 1 buah laptop, dua alat hisap sapu, 2 KTP, 1 buku tabungan, 1 buah komputer tablet, 1 buku, 1 dompet, dan 3 kalkulator. (Adi/Ism)
Video Terkini