Sukses

[VIDEO] Jakarta Masih Macet, Sampai Kapan?

Ahhh... semakin hari, Jakarta rasanya makin macet.

Ahhh... semakin hari, Jakarta rasanya makin macet. Inilah keluhan sebagian besar warga Jakarta. Sampai saat ini, sekitar 1,2 juta kendaraan berlalu-lalang di jalan-jalan Jakarta.

Salah satu andalan Pemerintah Kota Jakarta adalah bus Transjakarta yang diharapkan bisa mengurangi angka kendaraan pribadi yang ada di jalan. Secara teori, waktu tempuh dengan menggunakan busway seharusnya lebih cepat dari mobil pribadi. Kami pun mencoba membuktikannya dari timur Jakarta ke arah Senayan, kantor SCTV.

Dalam tayangan Liputan 6 Petang SCTV, Sabtu (16/11/2013), gambaran kemacetan dengan menggunakan mobil pribadi dan melenggangnya bus Transjakarta di jalur khusus membuat perjalanan menjadi sangat berbeda.

Bus Transjakarta memang terbukti lebih cepat tetapi untuk naik transportasi massal itu membutuhkan pengorbanan yang besar. Berdesak-desakan dan mengantre panjang. Padahal seharusnya, target waktu menunggu di halte bus Tranjakarta adalah 5 sampai 10 menit saja.

Tetapi dari survei yang dilakukan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) terhadap 3.000 pengguna Transjakarta pada tahun 2010 menunjukkan hasil sekitar 22% menunggu lebih dari 20 menit, 28% menuggu 10-15 menit, dan hanya kurang dari 4% yang menunggu di bawah 5 menit.

Untuk mempercepat perjalanan bus Transjakarta, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencanangkan sterilisasi busway atau jalur bus Transjakarta. Ancaman denda hingga Rp 1 juta ditebar untuk memberikan efek jera bagi penyerobot busway. Surat tilang pun telah banyak dilayangkan polisi.

Tetapi tidak sedikit juga yang berusaha menghindar walau harus melawan arus membahayakan diri sendiri, atau bagi mobil dinas TNI yang tidak memedulikan polisi, atau juga mobil pejabat Departemen Pertahanan yang sepertinya sungkan diberhentikan oleh polisi. Tetapi untuk sepeda onthel, tidak ada pengecualian. Tidak untuk ditilang, tapi diperingatkan polisi.

Langkah sterilisasi busway ini jelas membuat kemacetan jalan tambah panjang. Jumlah armada bus Transjakarta sampai saat ini adalah 669 unit yang tersebar di 12 koridor dan mengangkut 250 ribu orang per hari.

Rencananya akan didatangkan 684 unit bus baru sehingga ditargetkan lebih 1.300 armada bus Transjakarta akan melayani masyarakat Jakarta. Tetapi menunggu tambahan armada bus baru. Langkah sterilisasi ternyata membuat kemacetan Jakarta makin bertambah. Tetapi bagaimana dengan angkutan umum selain bus Transjakarta?

Wajah angkutan umum seperti kopaja, metro mini dan angkutan umum lainnya juga jauh dari kata nyaman. Penumpang bergelantungan jadi hal yang biasa terlihat.

Sikap sopir angkutan umum yang ugal-ugalan kerap memakan korban. Akibat jalan macet, sopir jadi kehilangan pendapatan dan kebut-kebutan menjadi alasan untuk mengejar setoran.

Razia umum yang tidak laik jalan, seperti yang dilakukan di jalan layang Klender ini, tanpa kecuali angkutan umum dan angkutan barang yang tetap ditilang karena tidak dilengkapi surat dan kelaikan jalan.

Langkah yang lain adalah penertiban kendaraan yang parkir sembarangan yang makin diberikan sanksi tegas. Bukan hanya pencopotan pentil, tetapi juga mencopot plat kendaraan yang bisa diambil setelah membayar denda Rp 250 ribu kurungan selama sebulan.

Pengendara motor menyatakan keberatan dengan pengambilan plat karena mereka parkir dengan bantuan petugas parkir dengan pakaian resmi. Peraturan di jalan raya harus terus ditingkatkan untuk mengurai kemacetan Jakarta dan meningkatkan keselamatan bagi pengguna jalan dan angkutan umum.

Sudah saatnya, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hendaknya harus seia sekata dalam menjalankan kebijakan untuk mengubah wajah ibukota dari kemacetan dan bukan saling lempar tanggung jawab. (Riz)

Video Terkini