Sukses

Bertemu Dubes RI, Prabowo Bahas Penyelamatan TKI Wilfrida Soik

Prabowo bersama dengan Dubes RI untuk Malaysia Hermat dan pengacara Shafee menuju Kelantan tempat perkara Wilfrida disidangkan.

Prabowo Subianto tiba di Malaysia untuk menghadiri sidang putusan sela TKI asal Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) Wilfrida Soik yang didakwa membunuh majikannya.

Dalam kunjungan itu, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu juga bertemu Dubes Indonesia untuk Malaysia dan juga pengacara Wilfrida membahas upaya penyelamatan Wilfrida dari hukuman mati.

"Sebelum sidang Pak Prabowo bertemu Dubes Indonesia untuk Malaysia, Hermat Prayitno. Pertemuan berlangsung di lounge Bandara Sultan Abdul Azis, Kuala Lumpur," kata Sekretaris Pribadi Prabowo Subianto, Sudaryono, melalui keterangan tertulis kepada Liputan6.com, Minggu (17/11/2013).

Ia menjelaskan Prabowo juga bertemu pengacara kondang asal Malaysia, Tan Sri Mohammad Shafee. Pengacara itu memang sengaja diminta langsung Prabowo untuk membela Wilfrida dalam persidangan. Usai pertemuan, Prabowo yang juga mantan Danjen Kopassus itu bertolak ke Kelantan bersama dengan Hermat dan Shafee. Mereka menggunakan pesawat menuju Kelantan dengan waktu tempuh sekitar 1 jam.

"Pak Prabowo bertolak ke Malaysia untuk melanjutkan upaya diplomasi untuk menyelamatkan TKI asal NTT itu," jelas Sudaryono yang juga Wakil Sekjen Partai Gerindra.

Prabowo bertolak dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Sabtu 16 November kemarin untuk menghadiri sidang pembacaan putusan sela Wilfirda yang terancam hukuman mati. Sidang itu akan mengagendakan pemaparan 2 hal yang dapat meringankan hukuman untuk Wilfrida yakni tentang pemeriksaan usia dari rumah sakit dan pemeriksaan kejiwaan.

"Jadi besok akan mendengarkan keputusan itu, kesaksian dari tim kesehatan karena kemungkinan besar Wilfrida saat kejadian statusnya di bawah umur. Mungkin ada keringanan bila di bawah umur, dan itu sedang kita perjuangkan," papar Prabowo.

Pembunuhan

Derita Wilfrida ini bermula dari perjalanannya pada 26 November 2010. Saat itu, dia berangkat ke Malaysia pada melalui jasa perorangan (sponsor), Denny, warga Kupang. Mulanya, Wilfrida diterbangkan ke Jakarta. Kemudian dibawa ke Malaysia. Di negeri jiran itu, Wilfrida diterima agen perekrut TKI Kelantan, AP Master SDN.

Namun pengiriman Wilfrida itu tak beres. Sejumlah dokumennya dipalsukan. Di paspornya, usia yang masih belasan tahun disulap menjadi 21 tahun. Nahasnya, selama sebulan di Malaysia, Wilfrida menerima berbagai siksaan dari majikan.

Karena tak tahan dengan dera siksa itu, Wilfrida melawan. Pada 7 Desember 2010, dia diduga membunuh Yeap Seok Pen dengan menggunakan pisau dapur. Jasad Yeap Seok Pen ditemukan dengan mengalami 40 bekas tikaman. Wilfrida kemudian ditangkap polisi daerah Pasir Mas, Kelantan. (Adi/Yus)

Baca Juga: [Vonis Mati Wilfrida Ditunda]