Buku Hoegeng, Polisi dan Menteri Teladan diluncurkan di Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan. Dalam sambutannya, Kapolri Jenderal Pol Sutarman mengatakan, Jenderal (Purn) Hoegeng Imam Santoso merupakan seorang polisi yang sederhana.
Tak hanya itu, Sutarman menambahkan, Hoegeng sebagai Kapolri terkenal jujur dan bersih.
"Beliau orang yang sangat bersih. Bersih dari berbagai penyimpangan, bersih dari nilai-nilai yang melanggar ketentuan. Beliau orang yang sangat jujur. Berani mengatakan tidak, berani mengatakan iya. Dia juga orang yang sangat sederhana," kata Sutarman, Minggu (17/11/2013).
[lihat video: Masih Adakah "Hoegeng" di Polri?]
Mengenai buku itu sendiri, menurut Sutarman, buku Hoegeng, Polisi dan Menteri Teladan ini merupakan buku yang inspiratif. Terutama terhadap dirinya yang baru beberapa bulan menjabat sebagai Kapolri menggantikan Jenderal (Purn) Timur Pradopo.
"Buku ini menginspirasikan saya sebagai penerus beliau yang juga pernah memimpin institusi Polri," kata dia.
"Saya membacanya satu malam ini habis. Buku ini mengetuk hati saya. Dan selaku Kapolri saya harus mengetuk hati anggota Polri yang jumlahnya mencapai 400 ribu orang," kata dia.
Hoegeng diangkat menjadi Kepala Kepolisian Negara pada 1968 (setahun kemudian, nama jabatan itu menjadi Kapolri). Ia mengakhiri masa jabatan tersebut pada 2 Oktober 1971.
Ia meninggal 14 Juli 2004 pada umur 82 tahun. (Yus)
Tak hanya itu, Sutarman menambahkan, Hoegeng sebagai Kapolri terkenal jujur dan bersih.
"Beliau orang yang sangat bersih. Bersih dari berbagai penyimpangan, bersih dari nilai-nilai yang melanggar ketentuan. Beliau orang yang sangat jujur. Berani mengatakan tidak, berani mengatakan iya. Dia juga orang yang sangat sederhana," kata Sutarman, Minggu (17/11/2013).
[lihat video: Masih Adakah "Hoegeng" di Polri?]
Mengenai buku itu sendiri, menurut Sutarman, buku Hoegeng, Polisi dan Menteri Teladan ini merupakan buku yang inspiratif. Terutama terhadap dirinya yang baru beberapa bulan menjabat sebagai Kapolri menggantikan Jenderal (Purn) Timur Pradopo.
"Buku ini menginspirasikan saya sebagai penerus beliau yang juga pernah memimpin institusi Polri," kata dia.
"Saya membacanya satu malam ini habis. Buku ini mengetuk hati saya. Dan selaku Kapolri saya harus mengetuk hati anggota Polri yang jumlahnya mencapai 400 ribu orang," kata dia.
Hoegeng diangkat menjadi Kepala Kepolisian Negara pada 1968 (setahun kemudian, nama jabatan itu menjadi Kapolri). Ia mengakhiri masa jabatan tersebut pada 2 Oktober 1971.
Ia meninggal 14 Juli 2004 pada umur 82 tahun. (Yus)