Penahanan tersangka kasus bailout Bank Century Budi Mulya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memunculkan kecurigaan bagi sejumlah politisi DPR yang selama ini menyuarakan penyelesaian skandal bailout Bank Century. Salah satunya Wakil Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Fahri menuding lembaga pimpinan Abraham Samad cs sengaja menahan mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) itu karena ingin membelokkan kasus Bank Century menjadi perkara penyuapan.
"Budi Mulya (dijadikan tersangka) dalam hal apa, sebab kalau terkait dengan sogok Rp 1 miliar. Maka kemungkinan kasus itu tidak terkait Bank Century dan bisa berhenti sampai di Budi Mulya," kata Fahri di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (18/11/2013).
Fahri yang juga anggota Komisi III DPR menjelaskan dalam hal ini, Budi Mulya dijadikan tersangka sebagai penerima suap Rp 1 miliar agar pencarian dana fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP) senilai Rp 6,7 triliun dengan mudah cair.
"Keputusan menyangkakan Budi Mulya sebetulnya tidak terlalu tepat seperti hasil temuan angket karena Budi Mulya relatif tidak terlalu aktif. Di dalam rapat maka muncul kecurigaan memang tugas anggota dewan kan curiga, pengawasan berjalan efektif Siti Fajriyah ditutup tinggal Budi Mulya," jelas dia.
Fahri juga menjelaskan, dengan proses menjadikan tersangka Budi Mulya oleh KPK karena suap Rp 1 miliar, maka aktor intelektual di balik kasus Century hanya akan sampai di Budi Mulya. Sebab kasus Century hanya akan berjalan sampai suap, dan tidak masuk terhadap pencairan dana FPJP yang akan melibatkan Boediono sebagai Gubernur BI karena keputusan bersifat kolektif kolegial.
"Tapi kalau kasus century FPJP, maka di situ sulit menghindari kejanggalan FPJP itu sebetulnya dilakukan secara kolektif kolegial," imbuhnya.
Karena itu Fahri menduga penahanan Budi Mulya disengaja oleh KPK. Sebab jika sudah ditahan, Fahri yakin, Timwas Century sulit memaksa menghadirkan Budi Mulya dalam sidang Timwas Century di DPR. Karena itu, pada siang ini Timwas Century DPR akan mengadakan rapat tim kecil untuk menyusun agenda pada masa sidang berikutya ini.
"Jam 1 nanti kita rapat tim kecil, untuk menyusun agenda masa sidang ini. Nah tadinya kita mau hadirkan Budi Mulya, tapi karena Budi Mulya sudah ditahan oleh KPK, biasanya KPK agak keras dia. Makanya saya curiga penahanan karena ingin dipanggil oleh timwas," pungkas Fahri. (Adi/Sss)
Fahri menuding lembaga pimpinan Abraham Samad cs sengaja menahan mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) itu karena ingin membelokkan kasus Bank Century menjadi perkara penyuapan.
"Budi Mulya (dijadikan tersangka) dalam hal apa, sebab kalau terkait dengan sogok Rp 1 miliar. Maka kemungkinan kasus itu tidak terkait Bank Century dan bisa berhenti sampai di Budi Mulya," kata Fahri di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (18/11/2013).
Fahri yang juga anggota Komisi III DPR menjelaskan dalam hal ini, Budi Mulya dijadikan tersangka sebagai penerima suap Rp 1 miliar agar pencarian dana fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP) senilai Rp 6,7 triliun dengan mudah cair.
"Keputusan menyangkakan Budi Mulya sebetulnya tidak terlalu tepat seperti hasil temuan angket karena Budi Mulya relatif tidak terlalu aktif. Di dalam rapat maka muncul kecurigaan memang tugas anggota dewan kan curiga, pengawasan berjalan efektif Siti Fajriyah ditutup tinggal Budi Mulya," jelas dia.
Fahri juga menjelaskan, dengan proses menjadikan tersangka Budi Mulya oleh KPK karena suap Rp 1 miliar, maka aktor intelektual di balik kasus Century hanya akan sampai di Budi Mulya. Sebab kasus Century hanya akan berjalan sampai suap, dan tidak masuk terhadap pencairan dana FPJP yang akan melibatkan Boediono sebagai Gubernur BI karena keputusan bersifat kolektif kolegial.
"Tapi kalau kasus century FPJP, maka di situ sulit menghindari kejanggalan FPJP itu sebetulnya dilakukan secara kolektif kolegial," imbuhnya.
Karena itu Fahri menduga penahanan Budi Mulya disengaja oleh KPK. Sebab jika sudah ditahan, Fahri yakin, Timwas Century sulit memaksa menghadirkan Budi Mulya dalam sidang Timwas Century di DPR. Karena itu, pada siang ini Timwas Century DPR akan mengadakan rapat tim kecil untuk menyusun agenda pada masa sidang berikutya ini.
"Jam 1 nanti kita rapat tim kecil, untuk menyusun agenda masa sidang ini. Nah tadinya kita mau hadirkan Budi Mulya, tapi karena Budi Mulya sudah ditahan oleh KPK, biasanya KPK agak keras dia. Makanya saya curiga penahanan karena ingin dipanggil oleh timwas," pungkas Fahri. (Adi/Sss)